Blokade jalan trans Sulawesi oleh emak-emak di Morosi Berbuntut Ricuh

SULAWESI TENGGARA - Aksi blokade dan pemberhentian kendaraan suplayer material di jalan trans Sulawesi oleh emak-emak di desa wonua Morini kecamatan Morosi kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara berujung ricuh, Jumat 22/10/2021 kontraktor penyiraman jalan yang berdebu di 3 desa tersebut, saat dilokasi blokade jalan, Irwan menjelaskan kronologis kepada masyarakat terkait berhentinya penyiraman yang dilakukan oleh perusahaannya di 3 desa tersebut, namun penjelasan tersebut tidak diterima oleh masyarakat. Atas dasar itulah, masyarakat dan Irwan pemilik perusahaan yang bekerjasama dengan pihak PT OSS yang melakukan penyiraman di 3 desa yakni desa mendikonu, desa wonua Morini dan desa Besu terjadi keributan dan saling dorong dengan masyarakat, sehingga dirinya terjatuh dan mengalami luka robek pada bagian hidung. Diketahui, kedua belah pihak antara Irwan selaku kontraktor penyiraman dan masyarakat dalam hal ini Anton Sila saling lapor di Polsek Bondoala Dimana, Irwan melaporkan Anton Sila atas dugaan penganiayaan sedangkan Anton Sila juga lapor ke Polsek bondoala atas dugaan pengancaman dengan menggunakan Senjata tajam berupa parang. Sementara itu, Kapolsek Bondoala Iptu Kadek Sanjayana yang di konfirmasi melalui via telpon, pihaknya membenarkan adanya pengaduan kepada pihak kepolisian. Selanjutnya, dirinya juga masih dalam proses pendalaman kedua kasus tersebut, tetapi pihaknya berharap kedua belah pihak bisa di mediasi oleh pihak pemerintah desa dan kecamatan untuk berdamai dengan jalur adat dan musyawarah antar keluarga. "Kedua pengaduan tersebut masih dalam proses pendalaman, tetapi saya berharap kedua belah pihak bisa berdamai dan diselesaikan secara kekeluargaan" tutup Kadek panggilan akrabnya (Andi Falle/Helni Setyawan) Editor Publisher : Yopi Z