Cegah paham Radikalisme, Div Humas Mabes Polri gelar FGD di Kab. Semarang

Cegah paham Radikalisme, Div Humas Mabes Polri gelar FGD di Kab. Semarang
Cegah paham Radikalisme, Div Humas Mabes Polri gelar FGD di Kab. Semarang
Metronusantaranews.com Ungaran -- Mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di tengah-tengah masyarakat Khususnya di Kab. Semarang, Divisi Humas Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) di wilayah hukum Polres Semarang, Polda Jateng, pada Rabu, (14/04/2022). Bertempat di Pendopo Kabupaten Semarang, kegiatan yang mengusung tema "TERORISME ADALAH MUSUH BERSAMA" dihadiri Kasubbagberita Bagpenum Ro Penmas Div Humas Polri AKBP Gatot Hendro H SE, MSi., Kapolres Semarang yang diwakili Wakapolres Semarang Kompol Sigit Ari W, SH. Ketua FKUB Kab. Semarang H. Sanwani serta sekitar 100 orang perwakilan ormas dan elemen masyarakat. Dalam sambutannya AKBP Gatot membacakan sambutan Kadiv Humas "Kontra radikal merupakan upaya membangun personal guna mencegah paham radikalisme, separatisme yang saat ini banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu. Dan ini menjadi tanggung jawab semua element baik dari TNI/POLRI, Forkompinda, tokoh agama, adat dan pemuda." Sementara itu Wakapolres Semarang Kompol Sigit menyampaikan Sambutan dari Kapolres Semarang ucapan terimakasih atas kehadirian serta penyelenggaraan FGD terkait pencegahan dan penanggulangan terorisme serta paham radikalisme oleh Div Humas Polri sehingga para Elemen masyarakat Kab. Semarang dapat melakukan antisipasi sejak dini dalam menjegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme serta menyampaikan kepada masyarakat lainnya. Hadir pula narasumber mantan Napiter Bapak M. Nasir Abbas yang memaparkan tentang kesalahan beliau dalam mengambil keputusan untuk memperdalam pengetahuan tentang Agama islam, sehingga beliau terjebak dalam Jaringan Jamaah Islamiyah yang melakukan kegiatan teror di berbagai wilayah Indonesia. Sekitar tahun 2003 Beliau akhirnya tertangkap Pihak Kepolisian dan dengan pendekatan pemahaman yang sesuai membuat beliau sadar akan apa yang dilakukan adalah keliru. Dikarenakan doktrin Jihad yang beliau terima ternyata menyimpang jauh dari apa yang tercantum dalam kitab Suci Al Qur"an. Dalam akhir kegiatan Wakapolres Semarang berharap seluruh umat bergama di Kab. Semarang agar tetap menjaga kerukunan agar tercipta situasi masyarakat tetap aman dan tentram. (Nugroho)