Hadiri Upacara Atma Wedana dan Rsi Yadnya Di Loea, H. Sulwan Aboenawas : Melalui Upacara Yang Sakral Ini Dapat Mewujudkan Rasa Kebersamaan Dan Persatuan.

Hadiri Upacara Atma Wedana dan Rsi Yadnya Di Loea, H. Sulwan Aboenawas : Melalui Upacara Yang Sakral Ini Dapat Mewujudkan Rasa Kebersamaan Dan Persatuan.
Hadiri Upacara Atma Wedana dan Rsi Yadnya Di Loea, H. Sulwan Aboenawas : Melalui Upacara Yang Sakral Ini Dapat Mewujudkan Rasa Kebersamaan Dan Persatuan.
Metronusantaranews.com/Kolaka Timur - PJ. Bupati Kolaka Timur, Ir. H. Sulwan Abopenawas, M.Si, hadiri upacara Atma wedana (mamukur) yang dirangkaikan dengan upacara Rsi yatnya (Munggah nabe) di griya wana amherta asrham di desa teposua kecamatan loeya kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, Sabtu 22/1/2022 Dalam kegiatan ngaben massal tersebut turut dihadiri wakil gubernur Sulawesi Tenggara yang di wakilkan oleh staf khusus, Jaya Bakti, PJ Bupati Kolaka Timur, Ir. H. Sulwan Aboenawas, M.Si, ketua PKK Kolaka Timur, ketua PHDI prov.sulawesi tenggara, ketua komisi II DPRD Kolaka timur, ketua PHDI Kolaka timur, Ida Pandita dharmananda, para staf ahli, asisten, kepala OPD, para Kabag lingkup Pemda Kolaka timur, kaplsek rate-rate, danramil 1412 01 Tirawuta dan camat Loea beserta para kepala des Se-Kecamatan Loea. Ketua panitia penyelenggara ngaben massal yang diwakilkan oleh sekertaris panitia, Ketut Julianto, mengatakan dalam sambutannya bahwa Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian ngaben yang terbagi dua tahap yang pertama pembakaran jenasah dan proses penyucian roh atau Atma wedana dan setelah selesai proses ini, maka Adman atau roh telah dianggap suci selanjutnya diistanakan di tempat rumah ibadah masing-masing. Upacara Atma wedana atau mamukur juga merupakan lanjutan dari upacara pengabenan yang merupakan bagian dari Pitra Yadnya yaitu menyucikan roh leluhur agar bisa menuju dan memasuki alam kedewataan atau alam surga Masih dalam sambutannya, upacara Atma wedana ini, diikuti oleh 49 kepala keluarga dengan jumlah selah sebanyak 60, dan setiap 1 sekah itu minimal ditangani oleh 5 orang, sehingga peserta kegiatan tersebut mencapai kurang lebih 300 orang yang berasal dari desa adat. "Sumber kegiatannya ini murni dari swadaya peserta yang kurang lebih menghabiskan biaya sebesar Rp 270.000.000 dan bagi peserta yang kurang mampu digratiskan, sehingga ngaben massal yang dilaksanakan hari ini adalah suatu upaya mengembangkan sikap kegotongroyongan antar yang lebih dengan yang kurang mampu, sehingga diumat kami dengan sendirinya praktek gotong royong berlangsung secara nyata" kata Julianto dalam sambutannya. Lebih lanjut, kegiatan ngaben massal yang digelar di griya wana Amerta asrham dipimpin langsung oleh 3 pandita (sulinggih/orang yang telah disucikan) yang berasal dari Sultra Luwuk timur dan dari Bali. Ditempat yang sama Wayan koro, selaku ketua panitia menambahkan bahwa kegiatan upacara ngaben massal yang dilaksanakan di desa teposua berlangsung selama 3 hari dan hari ini merupakan kegiatan puncak upacara ngaben massal sedangkan untuk persiapannya sudah dari dua bulan yang lalu. Sementara itu, PJ. Bupati Kolaka Timur, Ir. H. Sulwan Aboenawas, M.Si, saat memberikan sambutannya mengatakan bahwa melalui kegiatan seperti ini, tentunya diharapkan menjadi momentum untuk merajut rasa persaudaraan dam kebersamaan, sehingga kenyamanan dalam menjalankan kegiatan ibadah akan tercapai. "Saya mengajak kepada saudara-saudaraku semua yang hadiri disini agar menolak secara keras berbagai tindakan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan khususnya di kabupaten Kolaka Timur" kata H. Sulwan Aboenawas, dalam sambutannya. Lebih lanjut, kegiatan ngaben massal tersebut merupakan kegiatan yang sakral yang hanya dapat dilakukan dengan kebersamaan dan gotong royong antar warganya, tentunya kegiatan seperti ini kiranya dapat menjadi salah satu agenda kepariwisataan karena memiliki nilai budaya dan daya tarik tersendiri. "Melalui upacara Atma Wedana atau ngaben massal ini akan dapat mewujudkan rasa kebersamaan dan persatuan desa teposua kecamatan Loea yang telah mampu secara mandiri melaksanakan upacara sakral hari ini" kata mantan kadis PMD Konawe dalam sambutannya. Untuk diketahui, kegiatan upacara ngaben massal yang dilaksanakan di desa teposua, tetap diberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat demi menghindari merebahnya virus Corona desies 19.* Laporan : Helni Setyawan