Jembatan penghubung 3 desa rusak parah, belum ada perhatian dari pihak pemerintah

Jembatan penghubung 3 desa rusak parah, belum ada perhatian dari pihak pemerintah
Jembatan penghubung 3 desa rusak parah, belum ada perhatian dari pihak pemerintah
Lampung timur - Diwilayah Kecamatan Batang Hari kabupaten Lampung Timur tepatnya didesa Buana Sakti ada jembatan gantung penghubung dua desa yakni desa rejo agung dan desa buanasakti (Jembatan Kuning) yang menghubungkan dua desa ini sering di lintasi warga buanasakti dan desa Purwodadi mekar untuk kepergian ke pasar di malam hari. Sangat memperihatinkan dengan kondisi jembatan yang saat ini alas jembatan papan tersebut sudah mulai tabuh dan membusuk akibat sudah lama tidak ada perawatan oleh pemerintah setempat. Sekarang ini keadaan kondisi jembata gantung buana sakti dengan papan sudah lapuk serta jebol serta besi sudah banyak yang kropos juga karatan padahal penghubung antar tiga desa yakni desa buana sakti ,purwodadi mekar dan desa Rejo agung. Yang rusak parah senhinga sangat menyusahkan bagi pengguna jembatan ketika akan melewatinya seperti yang terlihat didalam foto berita ini, Selasa (16/8/22). Menurut salah satu warga Yunita Rohani juga sebagai aktifis SMBI (Serikat Buruh Migran Indonesia) yang selalu memperjuangkan hak PMI diluar negri juga mengatakan keawak menia melalui fb bahwa keadaan jembatan memang sekarang sangat memprihatinkan karna untuk standar jembatan hanya bisa dilalui untuk roda dua,"tetapi prakteknya mobil kadang tetap melewati bahkan bermuatan melebihi kapasitas dan ahirnya merusak diduga pengemudi mobil kurang menyadari perbuatanya itu bisa membahayakan dirinya sendiri serta merugikan masyarakat pengguna jembatan tegasnya. Dan ditambahkanya untuk pemerintah desa sudah sering bahkan sangat sering membenahi jalan dengan masyarakat desa dan melalui swadaya murni masyarakat juga pemerintah desa untuk merawat juga membenahi jembatan kuning gantung tersebut. Padahal itu jelas bahwa kewengan untuk membangun jembatan adalah pemerintah kabupaten karna itu jalan penghubung antar desa menuju ke pasar Batanghari. Dari sisi lain ada jembatan kecil sebagai penghubung antar desa salah satunya desa buana sakti juga kondisinya mengenaskan itu juga rusak gara gara delewati truk tronton bermuatan kayu yang sebenarnya bukan kapasitasnya melewati jembatan itu sendiri. Harapan masyarakat sangat jelas bahwa mereka sangat menginginkan desa mereka maju dan tidak terisolir oleh akses jembatan rusak juga kecil dan bisa membantu mereka untuk berlalu lalang karna jarak tempuh yang tak begitu jauh juga waktu sangat cepat apabila akan ke pasar Batanghari atau masyarakat yang mempunyai sawah serta ladang yang berada di rejo agung juga purwodadi mekar, agar pemerintah kabupaten agar bisa meningkatkan jembatan gantung memjadi jembatan permanen serta bisa mewujudkan mimpi mereka seperti bisa maju seperti daerah daerah lain yang di Lampung Timur Yang jadi pertanyaan, Apakah jembatan tersebut sudah ada aturan agar dapat dipatuhi penguna jembatan? Dan kapan pemerintah Lampung Timur bisa menganggarkan untuk membangun jembatan gantung yang letak di buana sakti. (muh/Samsi)