Komisi V DPR RI Dukung Penuh Rencana Bupati Bogor Bangun Jalur Puncak 2

Bogor - Bupati Bogor, Ade Yasin mendapat dukungan penuh dari Komisi V DPR RI,"Dengan rencana pembangunan jalur Puncak 2, karena dengan terbangunnya jalur Puncak 2 akan memberikan dampak positif," yakni dapat mengurangi jumlah kemacetan di wilayah Puncak sebesar 50 persen dan daoat membangkitkan perekonomian wilayah Bogor Timur Kabupaten Bogor, serta efisiensi jarak tempuh sebesar 16 persen dapat tercapai dengan terbangunnya jalur Puncak 2. Itu diungkapkan Bupati Bogor saat Penerimaan Kunker Spesifik Komisi V DPR RI, di Palm Hills Golf Club Babakan Madang, Kamis (18/19). Ade Yasin mengatakan,"Rencana pembangunan jalur Puncak 2 ini masuk dalam rencana strategis nasional, karena jalur Puncak 2 mencakup 4 wilayah kabupaten yakni Kabupaten Bogor, Cianjur, Bekasi dan Karawang serta terintegrasi dengan 3 provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Untuk Jalur Puncak 2 sepanjang 56,25 Kilometer akan menghubungkan antara Sentul yang berada di akses pintu tol Jagorawi dengan Istana Cipanas yang berada di Jalan Nasional Puncak-Cianjur serta Cariu yang berada di jalan Provinsi Ruas Transyogi,"ujarnya. Masih menurut Ade,“Jalur Puncak 2 ini harus segera terbangun, karena memang mendesak, masalah kemacetan Puncak ini tidak ada solusi selain dibangunnya jalur Puncak 2 ini," Dan Saya sangat berterima kasih sekali kepada Komisi V DPR RI, karena kekompakan dalam mendukung dan mendorong agar PUPR segera merealisasikan pembangunan jalur Puncak 2 ini bukan untuk kepentingan siapa-siapa,"Tetapi jadi kepentingan nasional, saya minta agar provinsi dan pusat mencantumkan jalur Puncak 2 di RPJM,"ungkap Ade. Ade juga menjelaskan,"sedikitnya 28 ribu kendaraan saat akhir pekan masuk ke wilayah Kawasan Puncak Kabupaten Bogor, padahal kapasitas Kawasan Puncak hanya dapat menampung 12 ribu kendaraan saja, tidak heran kawasan puncak selalu mengalami kemacetan," maka dari itu Pembangunan jalur Puncak 2 ini sangat penting sekali dan tidak cukup hanya dengan pelebaran jalan saja, tetapi harus membuka jalan alternatif yaitu jalur Puncak 2,” tegas Ade. Ade juga menambahkan,"Progress pembangunan jalur Puncak 2 ini telah dilakukan sejak tahun 2019-2020 lalu dengan melakukan penataan Simpang Sirkuit dan pembangunan tugu, Segmen 1 mulai dari Palm Hills Simpang Sirkuit Sentul sepanjang 1,3 Kilometer dengan lebar 30 meter, pengerjaannya dengan melibatkan TNI. Segmen 2 sepanjang 15,3 Kilometer, segmen 3 sepanjang 32,3 Kilometer, kemudian segmen 4 pembangunan jalan ke Cianjur sepanjang 2 Kilometer. Hibah dan pembebasan lahan sudah dilakukan oleh pihak Pemkab Cianjur dan masyarakat setempat,“Jalur Puncak 2 ini perencanaannya dilakukan sejak tahun 2010. Mulai dari penyusunan dokumen, hingga pembuatan DED di sembilan titik. Kita terus bergerak sampai melakukan pembangunan Simpang Sirkuit Sentul, karena merupakan titik temu dan gerbang dari jalur ini” imbuhnya. Sementara itu, Ketua Rombongan Komisi V DPR RI, Mulyadi mengatakan bahwa kunjungan atau peninjauan lapangan dilakukan sebagai bentuk komitmen Komisi V DPR RI untuk mendorong realisasi anggaran Pembangunan Jalur Puncak 2 dalam APBN Tahun 2022. Melihat urgensi yang dipaparkan Bupati Bogor, tidak lagi ada alasan Pemerintah Pusat menunda alokasi jalur Puncak 2 ini,“ Kita akan terus kawal mulai dari proses APBN yang akan diusulkan dalam rencana kerja, kemudian dibahas di internal Komisi V DPR RI supaya pembangunan jalur Puncak 2 ini jadi prioritas. Kebetulan beberapa anggota kami bagian dari anggota Badan Anggaran,”jelas Mulyadi. (As)