Pamsimas Putihdoh Sejak Dibangun Hingga Saat Ini Tinggal Bangkai, Disinyalir Ada KKN

Tanggamus (Cukuh Balak) - Sejumlah warga mengatasnamakan forum masyarakat Cukuh balak menyampaikan adanya dugaan korupsi di pekon putihdoh, Senin (7/7/2021). Menurut keterangan Salah satu putra daerah Cukuh balak Adi Chandra Gutama (Gau) menyampaikan adanya dugaan korupsi tersebut dikuatkan oleh beberapa warga masyarakat putihdoh atas penyimpangan dana Proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS) tahun 2018 di pekon putihdoh, Kepala pekon disinyalir juga terlibat dalam pengelolaan. Pemerintah pusat melalui kementerian PUPR Ditjen cipta karya, telah mengalokasikan dana puluhan milyar bahkan ratusan milyar untuk program Penyediaan Air minum dan sanitasi masyarakat (PAMSIMAS) merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi pedesaan yang di laksanakan dengan pendekatan perbasis masyarakat, terangnya. [caption id="attachment_3367" align="alignnone" width="225"] Photo red : Kondisi terkini (4/7/21)[/caption] "Sejak awal dilaksanakan proyek Pamsimas tersebut diperuntukan kepada desa dalam rangka mensejahterakan masyarakat, menurut informasi keterangan Muzallif kepala pekon (Kakon) Putihdoh saat kami hubungi via telpon, adanya bantuan dana dari APBN yang berjumlah kurang lebih Rp 241.000.000,00 (dua ratus empat puluh satu juta rupiah) masa jabatan PJ Sargono namun kurang maksimal dan dilanjutkan pembangunan oleh Muzallif selaku Kakon definitif dengan biaya anggaran lebih kurang 104.000.000,00 (seratus empat juta rupiah) kemudian direalisasikan ke mesin pendorong bertenaga PLN (KWH) guna meningkatkan kapasitas air yang di butuhkan sebab sumber air dari sungai tidak maksimal," jelasnya. Lanjutnya, Mesin tersebut tidak dapat di oprasikan karna terkendala di Pulsa kata Muzallif, dan kalau PAMSIMAS ini ingin berjalan musti ada kontribusi masyarakat untuk membeli pulsanya, ungkap muzallif selaku Kepala pekon putih doh. "Hingga saat ini proyek pamsimas tersebut belum ada manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat putihdoh, jauh daripada harapan yang di gadang-gadangkan warga, yang mana semestinya dapat berfungsi dengan baik dan dapat menunjang kebutuhan penyediaan sarana air bersih dan layanan sanitasi umum dalam ruang lingkup desa," ujar Gautama. Yang menjadi persoalan adalah, dimana larinya dana yang begitu besar tersebut dan kenapa proyek itu tidak rampung sesuai dengan standar yang di tentukan, maka dari itu diduga kuat oleh warga bahwa adanya indikasi penyimpangan dana atau dugaan di (korupsi) oleh pengelola dan pemerintah setempat, Sambungnya. "Lalu siapa yang bertanggung jawab atas kondisi proyek PAMSIMAS itu saat ini, diharapkan dari pemerintah daerah (Pemda) Tanggamus untuk melihat langsung keadaan proyek tersebut, juga meminta kepada aparat penegak hukum Polres Tanggamus untuk menindak sesuai koridor hukum yang berlaku, bila mana benar adanya ditemukan KKN di PAMSIMAS pekon putihdoh," tegasnya. (Red)