Proses Belajar Mengajar Terganggu Akibat Bau Busuk, Kepala Sekolah Minta Pihak PT VDNI Bangunkan Talut Pembatas
metronusantara news
SULAWESI TENGGARA - Akibat genangan air limbah rumah tangga yang menggenangi sekolah SMP Negeri satu atap (Satap) 1 Morosi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara dan menimbulkan bau busuk sehingga proses belajar mengajar yang terjadi menjadi terganggu. Selasa 28/9/2021
Di Sekolah satu atap tersebut sudah berlangsung proses belajar dengan tatap muka, namun proses belajar mengajar menjadi terganggu akibat bau busuk yang disebabkan limbah rumah tangga yang ada disekitar sekolah.
Terganggunya proses belajar mengajar akibat genangan air limbah sehingga menimbulkan bau busuk dan menyebabkan pembelajaran tatap muka menjadi kurang maksimal.
Kepala sekolah SMP Satap 1 Morosi, Simbo, S.Pd mengatakan bahwa saat ini proses belajar mengajar di sekolah yg dipimpinnya tdk berjalan maksimal akibat genangan air limbah rumah tangga dari warga sekitar yg mengenangi halaman sekolah dan beberapa ruang belajar siswa.
Air tersebut masuk kesekolah diakibatkan lokasi sekolah yang bangunannya sangat rendah dan dikelilingi bangunan rumah kontrakan belum lagi wilayah itu tidak memiliki saluran drinase yg memadai sehingga limbah warga masuk ke halaman sekolah.
Apabila musim penghujan tiba, genangan air di sekolah bisa mencapai hingga 50 cm dan menggenangi ruang ruang belajar siswa dan guru.
Bukan hanya itu limbah pembuangan air comberan yang menggenangi halaman sekolahnya mengeluarkan aroma busuk sehingga siswa-siswi dan guru merasa terganggu dan tidak nyaman.
Menurutnya, ia sudah berupaya melalui kepala desa morosi melakukan penimbunan dari anggaran swadaya masyarakat namun karena terbatasnya kemampuan warga sekitar sehingga tdk terlaksana dengan maksimal.
Lebih lanjut, Pihaknya juga berharap dan meminta kepada perusahaan PT. VDNI yg berada tidak jauh dari sekolah tersebut melalui pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana CSR tersebut untuk pembuatan talud pembatas mengelilingi halaman dan bangunan sekolah agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara maksimal tanpa gangguan aroma buruk yang ditimbulkan dari limbah rumah tangga sehingga menggenangi halaman sekolahnya. (Andi Falle)
Editor Publisher : Yopi Z
Di Sekolah satu atap tersebut sudah berlangsung proses belajar dengan tatap muka, namun proses belajar mengajar menjadi terganggu akibat bau busuk yang disebabkan limbah rumah tangga yang ada disekitar sekolah.
Terganggunya proses belajar mengajar akibat genangan air limbah sehingga menimbulkan bau busuk dan menyebabkan pembelajaran tatap muka menjadi kurang maksimal.
Kepala sekolah SMP Satap 1 Morosi, Simbo, S.Pd mengatakan bahwa saat ini proses belajar mengajar di sekolah yg dipimpinnya tdk berjalan maksimal akibat genangan air limbah rumah tangga dari warga sekitar yg mengenangi halaman sekolah dan beberapa ruang belajar siswa.
Air tersebut masuk kesekolah diakibatkan lokasi sekolah yang bangunannya sangat rendah dan dikelilingi bangunan rumah kontrakan belum lagi wilayah itu tidak memiliki saluran drinase yg memadai sehingga limbah warga masuk ke halaman sekolah.
Apabila musim penghujan tiba, genangan air di sekolah bisa mencapai hingga 50 cm dan menggenangi ruang ruang belajar siswa dan guru.
Bukan hanya itu limbah pembuangan air comberan yang menggenangi halaman sekolahnya mengeluarkan aroma busuk sehingga siswa-siswi dan guru merasa terganggu dan tidak nyaman.
Menurutnya, ia sudah berupaya melalui kepala desa morosi melakukan penimbunan dari anggaran swadaya masyarakat namun karena terbatasnya kemampuan warga sekitar sehingga tdk terlaksana dengan maksimal.
Lebih lanjut, Pihaknya juga berharap dan meminta kepada perusahaan PT. VDNI yg berada tidak jauh dari sekolah tersebut melalui pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana CSR tersebut untuk pembuatan talud pembatas mengelilingi halaman dan bangunan sekolah agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara maksimal tanpa gangguan aroma buruk yang ditimbulkan dari limbah rumah tangga sehingga menggenangi halaman sekolahnya. (Andi Falle)
Editor Publisher : Yopi Z 
