Polres Bener Meriah Paparkan Fakta Kasus Meninggalnya Sutrisman

Polres Bener Meriah Paparkan Fakta Kasus Meninggalnya Sutrisman

MetroNusantaraNews.com, Bener Meriah – Polres Bener Meriah menggelar press conference untuk menjelaskan fakta-fakta penyelidikan terkait meninggalnya Sutrisman (50), warga Dusun Alur Pungkeh, Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah.

Acara ini berlangsung di Aula Endra Darma Polres Bener Meriah pada Kamis, 14 Agustus 2025, dipimpin langsung oleh Kapolres Bener Meriah AKBP Aris Cai Dwi Susanto, S.I.K., M.I.K, didampingi Kasat Reskrim, Kasi Humas, Kaur Identifikasi, dan Dokter Forensik RSUD Muyang Kute dr . Busyra Wanranto, Sp. F.M. Turut hadir keluarga korban dan awak media.

Di awal acara, Kapolres menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengajak semua yang hadir untuk mendoakan almarhum dengan membaca surat Al-Fatihah bersama.

Kapolres menjelaskan, pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025, Sutrisman pergi ke kebunnya. Sekitar pukul 08.30 WIB, istrinya, Fatimah, menyusul karena korban tak kunjung pulang. Ia menemukan suaminya tergeletak bersimbah darah di bawah pohon pinang. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Lampahan, lalu ke RSUD Muyang Kute, dan dirujuk ke RSU Fauziah Bireuen. Namun nyawanya tidak tertolong.

Kasat Reskrim menambahkan, dari keterangan beberapa saksi termasuk istri korban menerangkan bahwa beberapa hari sebelum kejadian, korban terlihat murung dan mengalami perubahan perilaku. 

Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Bener Meriah menjelaskan, tim Inafis Polres Bener Meriah dan Polda Aceh melakukan olah TKP sebanyak tiga kali:

1. Olah TKP pertama (3 Agustus 2025) – Pemasangan police line, pemotretan, dan pengamanan barang bukti pisau berlumuran darah. Saat tim tiba, korban sudah dievakuasi warga karena masih bernyawa.

2. Olah TKP kedua (4 Agustus 2025) – Memastikan posisi korban saat ditemukan. Dari keterangan istri, korban terbaring dengan luka sayatan di leher dan pisau di sebelah kaki kirinya.

3. Olah TKP ketiga (5 Agustus 2025) – Mencari barang bukti tambahan. Tim menemukan kaos hitam milik korban yang berlumuran darah di RSUD Muyang Kute.

Dokter Forensik RSUD Muyang Kute dr. Busyra Wanranto, Sp. F.M menyampaikan, korban mengalami luka akibat benda tajam di leher, perut, dan lengan. Luka di leher memotong pembuluh darah besar yang menyebabkan perdarahan hebat. Luka-luka tersebut memiliki ciri khas luka yang dilakukan sendiri.

Seluruh fakta ini disampaikan terbuka kepada keluarga korban dan media pada saat perss conference berlangsung.(FAHRID)