Diduga Korupsi Pembangunan Rabat Beton Terkesan Asal Jadi

Diduga Korupsi Pembangunan Rabat Beton Terkesan Asal Jadi
Diduga Korupsi Pembangunan Rabat Beton Terkesan Asal Jadi
Tanggamus - Berawal dari laporan salah satu warga pekon Benawang, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, yang enggan di sebutkan nama nya. Tentang pembangunan Rabat Beton yang berada di dusun Tanjung kaya, disinyalir terdapat banyak kejanggalan dan di duga ada penyimpangan dana oleh pihak Kepala Pekon, Pekon Benawang, Kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus, Rabu (28/09/2022). Tim Organisasi IWOI (Ikatan Wartawan Online Indonesia). selaku Bendahara, Mirhan Samsi Sekaligus Ka.Biro media Metro Nusantara News lakukan crosschek, langsung ke lapangan meninjau seperti apa pekerjaan tersebut sesuai atau tidak atas laporan warga Benawang yang nama nya Enggan disebut, menurut beliau demi kenyaman dia sendiri. "Ternyata memang benar apa yang di sampaikan oleh warga tersebut pasalnya melihat dari mutu pekerjaan tersebut terkesan asal jadi terlebih kepala pekon Pulau Benawang itu sendiri mengabaikan (KIP) Yaitu Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Imformasi Publik, yaitu tidak adanya papan nama di lokasi. Dalam pantauan Kami di lapangan Mutu Rabat Beton tersebut Di sinyalir adanya Tindakan Korupsi mengingat mutu jalan tersebut asal-asalan, di karenakan banyak titik-titik tertentu Yang hanya tumpukan pasir lantas di timpa adukan semen semata, bahkan terlihat Tidak ada nya campuran batu seprit.| Terbukti saat di lapangan tim kami media mencongkel hanya dengan ranting kecil dan langsung mengelupas, terlihat didalamnya hanya pasir yang bisa di keruk oleh tangan. panjang Jalan 237 m/lebar 3m ketebalan berkisar 15cm Ketebalan termasuk di colong karena di buat pinggirnya seperti siring lalu di isi coran semen. Pekerjaan tersebut Sudah hampir satu minggu Di berhentikan dan baru sepanjang 70m jalan tersebut di bangun yang seharusnya jalan tersebut sudah mencapai 70% tingkat penyelesaiannya. Lalu kami mencoba menghubungi TPK selaku pengawas kerja di rumah beliau Bapak Wagiman,"ya memang betul saya yang di tunjuk oleh kepala pekon saya, untuk jadi TPK nya namun saya juga hanya pekerja yang menjalanni perintah beliau, soal terhambatnya pekerjaan itu ya mau gimana kalau material nya juga tersendat-sendat", ucap Pak Wagiman. Lanjut nya "Meskipun Dalam rabbnya harus menggunakan molen tapi molen yang kami gunakan tersebut mengalami kerusakan sehingga pekerja pun hanya ngaduk menggunakan cangkul biasa". Sampai berita ini di publikasikan Tim Organisasi IWOI sudah beberapa kali menghubungi via telepon pribadi namun tidak ada tanggapan dari kepala Pekon Pulau Benawang (Usman).  #Bersambung (Mirhan Samsi)