Klarifikasi Berita Online Jelajahperkara.com Terkait P3A Kampung Bumi Rahayu Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah

Klarifikasi Berita Online Jelajahperkara.com Terkait P3A Kampung Bumi Rahayu Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah
Klarifikasi Berita Online Jelajahperkara.com Terkait P3A Kampung Bumi Rahayu Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah
Metronusantaranews.com/Lampung_Tengah - Akhirnya Asrak selaku Kepala Kampung Bumi Rahayu mengklarifikasi dan mengundang beberapa jurnalis untuk memberikan hak jawab kepada media terkait pembangunan talut tersier yang telah dikerjakan di Kampung Bumi Rahayu. "Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Kampung Bumi Rahayu ada 2 Kelompok yakni P3A Mugi Rahayu 1 diketua sdr Mariyo bidang pertanian dan P3A Mugi Rahayu 2 diketua sdr Mugiman bagian pembangunan",jelasnya Asrak. "Pelaksanaan pembuatan talut tersier sudah dikerjakan 4 bulan yang lalu dan sudah kami kerjakan sesuai prosedur", paparnya Asrak. "Dan saya ucapkan terimakasih kepada rekan wartawan yang sudah hadir untuk bisa menyampaikan ke publik tentang pemberitaan di media masa, jujur saya kaget karena berita ini. Karena saat rekan media konfirmasi dengan saya saat itu lagi Jawa dan Handphone non aktif, sehingga terjadi mis komunikasi dengan pihak media", bebernya. Kepala kampung asrak juga menyampaikan "tidak alergi kepada awak media dan sangat terbuka kepada awak media, memang ada oknum kampung yang menebar isu tdak sesui di lapangan", ucapnya. Dari penjelasan yang telah disampaikan oleh Kepala Kampung Asrak akhirnya media cukup jelas dalam penyampaian nya. Pemberitaan media jangan dianggap salah kaprah, karena tugas jurnalistik sebagai kontrol sosial baik dari sisi formal (prosedur) maupun substansi. Berita ini, juga mengkonfirmasi bahwa seorang Kepala Kampung harus siap dengan kritikan dan perbedaan pandangan, juga kritik dalam bentuk saran baik via media agar pelayanan terhadap masyarakat harus terbuka dan fair serta dapat merangkul warga yang pro dan kontra sehingga warga masyarakat merasa dilindungi dan diperhatikan oleh Kepala Kampungnya. Hanya saja, karena masalah ini sebenarnya adalah masalah kebebasan berpendapat, hak masyarakat mengkritik pemimpinnya maka menghadapi kritik semacam ini, menerima atau mengabaikan. Penulis menghendaki agar semua para penyelenggara pemerintah khususnya Kepala Kampung agar legowo jika menerima masukan atau kritik dari seorang jurnalis di sini media jelajahperkara.com atau dari media manapun. Penulis hanyalah menghendaki untuk menerima perbedaan dan kritik dari masyarakat. Tentu saja, ini hal perlu diketahui dan dipahami ketika menjadi seorang pemimpin. (Dwi)