Miriiis!! Jembatan Swadaya Masyarakat Amblas 50 Cm Tak Juga Dapat Perhatian Dari Pemerintah
Admin Red 
Lampung Tengah --- Kampung Trimurjo Kecamatan Trimurjo dengan Dusun Sidomulyo Kampung Sidokerto Kecamatan Bumi Ratu Nuban (BRN) dibatasi sungai Bungur. Sejak tahun 80 an Kampung Trimurjo berubah menjadi Kelurahan, akan tetapi sungguh miris dan menyedihkan, pasalnya di wilayah Kelurahan Trimurjo di RT 21 ada jalan penghubung yang harus dilalui dengan jembatan yang telah rusak ketika menuju Dusun Sidomulyo Kampung Sidokerto atau sebaliknya yang merupakan satu-satunya akses jalan yang ramai dilalui kedua warga setempat belum juga dapat perhatian dari Pemerintah.
Demikian seperti apa yang disampaikan Masri Ibrahim (65) selaku tokoh masyarakat Trimurjo, ia menyampaikan bahwa satu-satunya akses jalan penghubung 2 Kecamatan adalah jalan ini, bagi warga Lingkungan 5 dan Dusun Sidomulyo untuk melakukan berbagai aktivitas. Akses jalan tersebut sangat "vital" bagi warga setempat, baik untuk ke sawah dan ladang maupun pelintasan anak sekolah, terang Masri. Rabu, 18/01/2023 siang.
Lanjut kata Masri, bahwa Jembatan penghubung antar Dusun tersebut lebar 3 meter dan panjang 6 meter telah dibangun oleh masyarakat pada tahun 1992 secara Swadaya masyarakat murni, namun dengan berjalannya waktu jembatan tersebut "amblas" Kurang lebih 50 cm, pasalnya pondasi sisi sebelah timur patah sehingga turun dan terputus dengan badan jalannya, ungkapnya.
"Dirinya berharap agar pihak terkait (pemerintah/Bupati) segera memperbaiki jembatan tersebut, sebab sudah berulang-ulang ada musibah di jembatan ini, pernah beberapa tahun yang lalu seseorang yang mengemudikan serkel/tukang gergaji kayu, saat melintas tercebur di sungai tersebut dan juga sudah beberapa kali saja para peternak kambing saat membawa rumput jatuh disitu walaupun tidak mengakibatkan korban jiwa, jelasnya.
Ditempat yang berbeda dan hampir serupa apa yang disampaikan Supri (35) warga Dusun 4 RT 20 Kampung Sidokerto Kecamatan Bumi Ratu Nuban, dirinya berharap jembatan tersebut segera di perbaiki, karena saya bekerja di Kota Metro dan setiap hari saya melintas melalui jembatan itu, tandasnya.
(Dwi)
Lanjut kata Masri, bahwa Jembatan penghubung antar Dusun tersebut lebar 3 meter dan panjang 6 meter telah dibangun oleh masyarakat pada tahun 1992 secara Swadaya masyarakat murni, namun dengan berjalannya waktu jembatan tersebut "amblas" Kurang lebih 50 cm, pasalnya pondasi sisi sebelah timur patah sehingga turun dan terputus dengan badan jalannya, ungkapnya.
"Dirinya berharap agar pihak terkait (pemerintah/Bupati) segera memperbaiki jembatan tersebut, sebab sudah berulang-ulang ada musibah di jembatan ini, pernah beberapa tahun yang lalu seseorang yang mengemudikan serkel/tukang gergaji kayu, saat melintas tercebur di sungai tersebut dan juga sudah beberapa kali saja para peternak kambing saat membawa rumput jatuh disitu walaupun tidak mengakibatkan korban jiwa, jelasnya.
Ditempat yang berbeda dan hampir serupa apa yang disampaikan Supri (35) warga Dusun 4 RT 20 Kampung Sidokerto Kecamatan Bumi Ratu Nuban, dirinya berharap jembatan tersebut segera di perbaiki, karena saya bekerja di Kota Metro dan setiap hari saya melintas melalui jembatan itu, tandasnya.
(Dwi) 
