Pemkab Lamsel di Kritik dan Disoroti Soal Kinerja dan Insfratruktur Jalan Rusak Oleh DPRD Lamsel
Metronusantaranews.comLAMPUNGSELATAN - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) soroti kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel) dalam bidang Infrastruktur tahun 2021.
Pasalnya, kondisi infrastruktur dibeberapa Kecamatan di Kabupaten yang berjuluk Khagom Mufakat itu saat ini masih banyak yang berlubang, rusak parah, bahkan hancur.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Fraksi PKB DPRD Lampung Selatan Hamdani saat menyampaikan pandangan umum Fraksi PKB pada rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Lamsel atas APBD Tahun Anggaran 2021 di Gedung DPRD Lamsel yang dilaksanakan secara Virtual, Kamis (31/3/2022).
Menurut dia, program Pemkab Lampung Selatan dalam pembangunan infrastruktur untuk kemajuan Desa sangat jauh berbeda. Sebab kondisi jalan infrastruktur saat ini sangat memprihatinkan sehingga tidak sesuai dengan Misi Pemkab Lamsel saat ini.
"Misi Kabupaten Lampung Selatan adalah, membangun infrastruktur untuk mempercepat kemajuan desa sesuai dengan tata ruang wilayahnya. Bangunan Infrastruktur guna mempercepat kemajuan desa belum dimulai, bahkan infrastruktur jalan, dibarbagai desa dan Kecamatan banyak yang mengalami rusak parah, berlubang laksana kubangan," jelasnya dihadapan para dewan dan Bupati beserta jajaran secara virtual.
Dia menambahkan, banyak kondisi jalan yang perlu perhatian khusus oleh Pemkab Lamsel dibeberapa Kecamatan yang ada. Sebab akses jalan sangatlah vital guna mengangkat kajuan dan perekonomian masyarakat.
"Salah satu contoh di Kecamatan Tanjung Sari, terasa nyeri badan ini kalau sedang melewati Tanjung Sari, belum lagi Kecamatan-kecamatan yang lain. Penggunaan jalan harus ekstra hati-hati, selain menghindari lubang juga percikan air bisa mengenai pengendara motor ataupun pejalan kaki," tutupnya.
Selain Misi, Fraksi PKB ini juga menyoroti Visi Pemkab Lamsel terkait Terwujudnya Kabupaten Lampung Selatan yang sejahtera, berdaya saing, mandiri dan berakhlak mulia dengan semangat membangun desa, akan tetapi sampai dengan hari ini masih jauh dari kata maju, apalagi menjadi desa mandiri.
"Tentunya, Desa akan menjadi maju, bilamana desa tersebut mampu memiliki usaha, yang mampu mengangkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa. Sebab Penggunaan dan penganggaran dana desa masih belum berpihak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat desa," tutupnya. (Jaja/Rohman)