Plt Sekretaris Daerah Erny R. Tania Buka Kegiatan Konvergensi Lintas Sektor Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi

Plt Sekretaris Daerah Erny R. Tania Buka Kegiatan Konvergensi Lintas Sektor Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi
Plt Sekretaris Daerah Erny R. Tania Buka Kegiatan Konvergensi Lintas Sektor Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi
metronusantaranews.com - Serui | Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan balita yang se-umur. Hal ini dapat menjadi prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap produktifitas dan pertumbuhan ekonomi daerah, provinsi dan bangsa, sehingga pencegahan dan penanggulangan stunting menjadi sangat penting. Pertemuan Lintas Sektor pun digelar dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Konvergensi Pencegahan Stunting di Kepulauan Yapen dan dibuka oleh Plt. Sekda Erny R. Tania, S.IP. pada Rabu 08 Juni 2022 bertempat di Ruang Rapat Sekda. "Kegiatan Pertemuan Lintas Sektor ini bertujuan memberikan pemahaman kepada OPD dan stakeholder terkait tentang pentingnya konvergensi intervensi penanganan stunting secara terintegrasi serta dalam rangka penguatan kapasitas bagi OPD yang terlibat dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi penurunan stunting terintegrasi" jelas Erny R. Tania, S.IP dalam sambutannya.   Sekretaris Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen dokter Andy Raya Sarjatno memaparkan bahwa "Dalam catatan Dinas Kesehatan Pervelelensi stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen mencapai 69 Balita (33.01%) sementara untuk tahun 2022 tercatat 20 Kasus Balita mengalami Gizi buruk dengan sebaran di Distrik Yapen Selatan, Angkaisera dan Yawakukat. Sementara Data Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Tahun 2021 mencapai 1.130 orang. Lanjutnya, sejumlah faktor Gizi Buruk yang dialami oleh Ibu hamil maupun balita antara lain, kurangnya pengetahuan Bumil mengenai kesehatan dan gizi pra kehamilan, pada masa kehamilan serta pasca melahirkan, masih terbatasnya layanan kesehatan, serta akses air bersih. Dalam pertemuan ini akan dibahas Aksi 1 dan Aksi 2 dan Analisis situasi data sebaran Stunting Tahun 2022, serta kemajuan dan tantangan program gizi buruk guna pencegahan anak stunting. Diketahui dalam kegiatan rembuk stunting ada 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi yaitu analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup/Perwali Kewenangan Kampung, Pembinaan Kader Pembangunan Masyarakat (KPM), manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, dan review kinerja tahunan Konvergensi merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas. (Red) Cegah Stunting itu penting....!!! Reporter : Indra SFB