Ia tidak pernah menepuk dada dan memberi tahu orang betapa nasionalisnya dirinya.

Metro Nusantara News- Kehidupan Kwik mendefinisikan ulang arti menjadi seorang nasionalis dan seorang Indonesia. Ia tidak tertarik dengan pidato-pidato yang berapi-api, yang penuh gambaran kejayaan, kebesaran, dan kebanggaan. Semua itu bukanlah nasionalisme sejati. Itu sandiwara politik. Sirkus dan kue.
Nasionalisme Kwik yang jauh lebih sejati dan mendalam dapat ditemukan dalam apa yang ia yakini, perjuangkan, dan siapa yang paling ia pedulikan. Kecintaannya bukan pada suatu abstraksi bangsa – sebuah bendera, beberapa warna, sebuah lagu kebangsaan. Kecintaannya pada para warga negara itu sendiri, rakyat bangsa itu. Ia mengenal mereka, ia melihat mereka, dan ia mengabdikan hidupnya untuk mereka.