Polri Terus Evakuasi Warga dan Mengamankan Harta Benda di Candipuro: Bergerak Cepat Selamatkan Masyarakat

Polri Terus Evakuasi Warga dan Mengamankan Harta Benda di Candipuro: Bergerak Cepat Selamatkan Masyarakat

Metronusantaranews.com - Lumajang, 7 Desember 2025 — Polri bergerak cepat di garis terdepan untuk menyelamatkan warga terdampak banjir lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Sejak pagi, personel Polres Lumajang bersama BPBD, TNI, perangkat desa, dan relawan terus melakukan evakuasi warga serta mengamankan harta benda di sepanjang Desa Besuk Kobokan hingga Besuk Regoyo.

Akses jalan menuju lokasi terdampak sempat terhambat oleh material vulkanik, menyulitkan warga untuk menyelamatkan harta benda. Kehadiran personel Polri menjadi penopang utama bagi warga yang masih memiliki kesempatan memindahkan dokumen penting, barang elektronik, peralatan rumah tangga, hingga perlengkapan usaha ke tempat aman.

“Saat ini, 395 warga telah mengungsi di tiga titik di Dusun Sumber Langsep. Terdiri dari laki-laki, perempuan termasuk ibu hamil, anak-anak, dan bayi. Polri terus memantau kondisi pengungsian serta memastikan seluruh warga berada di lokasi yang aman.” Ujar Akbp Alex Sandy.

Sebanyak 90 personel Polri diterjunkan dalam operasi kemanusiaan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, S.I.K., S.H., M.H. Mereka bekerja dalam kondisi medan berat, menghadapi lumpur tebal, batu, dan sisa material vulkanik. Polri bersama warga bahu-membahu mengamankan harta benda, banyak di antaranya harus dipikul secara manual karena jalan yang sulit dilalui. 

Untuk barang-barang berukuran besar, kendaraan dinas Polri dikerahkan menembus genangan lahar dan material erupsi agar harta warga dapat diselamatkan sebelum kondisi memburuk. Selain itu, Polri mengevakuasi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Beberapa di antaranya harus digendong karena tidak mampu melewati jalur yang tertutup lumpur.

Aktivitas Gunung Semeru yang masih berada pada Level III (Siaga) menunjukkan peningkatan signifikan. PVMBG mencatat 35 kali erupsi dalam enam jam, dengan asap kawah menjulang hingga 1.000 meter serta hujan di area puncak yang memicu aliran lahar. 

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi bantaran sungai dan tidak memasuki area berisiko karena aliran lahar dapat datang tiba-tiba “Jika ada peringatan dini dari petugas, segera lakukan evakuasi dan ikuti arahan di lapangan. Informasi yang cepat dan akurat sangat menentukan keselamatan masyarakat.” tegasnya.


“Kami sangat mengapresiasi kepedulian relawan, namun kami tegaskan agar selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian. Situasi di lapangan berubah cepat dan dapat membahayakan siapa pun. Dengan koordinasi yang baik, setiap bantuan dapat diberikan secara aman, efektif, dan tepat sasaran.” Imbuh Karopenmas.