Deteksi Dini Penyakit Filariasis, Pemda Koltim laksanakan Kegiatan Brugia Impact Survey
Metronusantaranews.com, Kolaka Timur || Pemerintah Daerah Kolaka Timur melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Makassar dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara serta Laboratorium Kesehatan Provinsi Sultra melaksanakan kegiatan Brugia Impact Survey (BIS), kamis (23/5/24)
Kegiatan Brugia Impact Survey (BIS) ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini penyakit kaki gajah atau filariasis di masyarakat khususnya di Kolaka Timur
Penyakit kaki gajah atau Filariasis, yang disebabkan oleh cacing filaria, masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit tersebut.
Kadis Dinkes Koltim, Ridwan Nasir, SKM, menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya untuk memastikan atau mendeteksi secara dini mengenai penyakit kaki gajah di masyarakat Kolaka Timur melalui kegiatan Brugia Impact Survey(BIS) ini
Diantaranya kata dia, adalah dengan melakukan pengambilan sampel darah yang dilakukan pada malam hari dengan memeriksa mikroorganisme Cacing Filariasis ini pada warga
“pemeriksaan mikroorganisme Cacing Filariasis ini untuk menentukan apakah penduduk wilayah setempat sudah terbebas dari penyakit filariasis atau tidak, dengan target kurang dari 1 persen atau maksimal 3 orang positif terdapat cacing filariasis didalam tubuh” jelasnya
Kegiatan pengambilan sampel darah ini ucap pria yang akrab disapa Ridwan, dilakukan pada malam hari yang di mulai dari pukul 22.00 sampai 02.00 WIB dini hari.
Karena menurutnya, mikroorganisme cacing filariasis dalam darah paling aktif di malam hari, sehingga dalam pelaksanaannya di bantu oleh kepala desa, kepala dusun, petugas kesehatan desa/kader desa, Babinsa, Babinkantibmas dan Linmas.
”Ini merupakan salah satu wujud implementasi pelaksanaan program GEMAS atau Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat Kolaka Timur, yang selalu ditekankan Bupati Koltim agar kita benar-benar terjun ke masyarakat melayani dengan baik,” ucapnya.
Selain itu, mantan Kabag Protokoler Koltim ini menyebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama 8 hari sejak rabu 22 – 29 Mei 2024 mendatang, yang dilaksanakan di 12 Kecamatan se-Koltim
“lokasi kegiatan ini telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan yang terdiri dari 30 Desa dan Kelurahan dengan sasaran 30-50 jiwa/Desa atau Kelurahan” tutupnya
Laporan : Helni Setyawan