Kritik Fraksi PKS DPRD Lamsel, BUMD Jual Beras "Berkutu" Tidak Bisa Menjaga Kwalitas Dan Mutu
metronusantaranews.com -- LAMPUNG SELATAN -- Terkait beras 'jago merah' berkutu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan menyesalkan pihak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Lampung Selatan Maju tidak menjaga kwalitas dan mutu.
Bahkan, Fraksi PKS DPRD Lamsel Andi Apriyanto ini sangat kecewa dan menilai terkesan tidak profesionalnya jajaran BUMD Lampung Selatan Maju dalam mengelola BUMD, sehingga produk perdana dalam usaha beras merk 'Jago Merah' yang telah dijual kepada ASN dan THLS terdapat kutunya.
Padahal kata politisi PKS yang merupakan ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) pada saat pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sangat berharap adanya BUMD yang dibentuk mampu berdampak positif dan berdampak memperkuat APBD Lampung Selatan.
"Tapi kalau menyimak berita 'beras berkutu' sata kecewa gebrakan yang dilakukan BUMD jauh dengan yang kita harapkan," cetus Andi Apriyanto selaku Anggota DPRD Lamsel Fraksi PKS dengan nada kecewa, Kami (12/5/2022).
Dia menegaskan, seharusnya adanya BUMD yang dibawah naungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dapat lebih profesional, menjata mutu dan menjual barang (beras) jangan melebihi harga dipasaran, bila perlu dibawah harga pasaran sehingga masyarakat umum bisa membeli di BUMD tersebut.
"BUMD seharusnya lebih profesional jangan membuat bisnis yang bisa dilakukan masyarakat ataupun swasta," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Lampung Selatan Maju diduga menjual beras berkutu kepada Aparatur Sipil Negeri (ASN) dilingkungan Pemkab Lampung Selatan (Lamsel).
Betapa tidak, berdasarkan informasi yang diterima meja redaksi gerbangkrakatau.id terlihat didalam kiriman video tersebut, beras dalam kemasan karung ukuran 10 kilogram dengan merk ‘Jago Merah’ didalamnya terdapat ‘banyak’ kutu
Ketika media ini mengkonfirmasi, Komisaris BUMD Lampung Selatan Maju, Supriyanto, S.Sos, MM mengatakan, pihaknya membenarkan adanya beras yang telah disalurkan (jual) kepada jajaran Aparatur Negeri Sipil (ASN) terdapat kutunya. Namun kata dia, berasnya sudah ditarik dan diganti yang baru.
“Makanya itu, kemaren ketika ada itu (kutu) tumpukan beras dibagian atas mana yang ada kutunya kita bersihkan. Mana yang sudah kita bagikan, segera kita tarik, kemudian kita ganti yang baru dan sudah selesai semua,” ujar Supriyanto saat ditemui media gerbangkrakatau.id dilokasi kantornya, Selasa (26/4/2022).
Dia mengatakan, pihaknya memastikan untuk penyaluran beras bulan berikutnya tidak akan ada kutu. Karena tidak menggunakan karung yang biasa alias karung plastik.
“Kemudian untuk bulan yang akan datang, dia sudah pakai kemasan karung yang plastik itu, ini untuk yang kedua, jadi tidak akan masuk lagi (kutu), yang jelas kita pakai karung plastik yang tidak tembus udara,” jelasnya.
Ketika ditanya terkait beras berkutu beredar dipertanyakan kualitas beras dan BUMD Lampung Selatan Maju, pihaknya enggan menjelaskan. Namun kata dia, beras yang berkutu kemungkinan terlalu lama terkena lampu, sehingga menimbulkan kutu.
“Gak sih, inikah masih baru ditempatnya kemungkinan ini berada ditumpukan bagian atas terkena lampu. Kemudian yang berkutu-kutu sudah kami bersihkan.
Ketika disinggung, kualitas berasnya dicampur, pihaknya dengan tegas bahwa BUMD Lampung Selatan mengelola beras bagus.
“Kalau berasnya bagus, kita gak mau ambil resiko, kita jaga mutu kok bisa dilihat jargonnya “Jago Merah” Lampung Selatan Maju. Tapi yang jelas jika masih ada beras yang berkutu akan segera kita ganti,” tutupnya. lansir gerbangkrakatau.id
(JJ/RS)