Mencapai 30.408 (24,25%) Suntikan dan Peningkatan Herd Immunity, Pemda Kepulauan Yapen Kembali Gelar Vaksinasi Massal

Mencapai 30.408 (24,25%) Suntikan dan Peningkatan Herd Immunity, Pemda Kepulauan Yapen Kembali Gelar Vaksinasi Massal
Mencapai 30.408 (24,25%) Suntikan dan Peningkatan Herd Immunity, Pemda Kepulauan Yapen Kembali Gelar Vaksinasi Massal
METRONUSANTARANEWS.COM -  Serui | Pemerintah Daerah Kepulauan Yapen, dalalam hal ini Dinas Kesehatan dan Puskesmas Menawi bekerjasama dengan Poliklinik Kodim 1709/Yapen Waropen gelar vaksinasi massal yang bertempat di Rumah Jabatan Bupati, Selasa (15/03/2022) Sebelumnya diketahui dari Sekretaris Dinas Kesehatan Dr. Andi Raya S. bahwa capaian data Vaksinasi Kabupaten Kepulauan Yapen total dari persentase keseluruhan 24,25% atau 30.408 suntikan vaksinasi yang diantaranya vaksin pertama 27,28%, vaksin kedua 20,28%, dan vaksin ketiga 1,08% sehingga masih perlu ditingkatkan serta digalakan. Menghadapi kondisi dan situasi ini Dinas Kesehatan telah gencar melakukan promosi kesehatan, tetapi perlu juga timbul kesadaran diri masyarakat untuk aktimunity. Puskesmas telah membuka layanan vaksin di hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Dan juga akan membuka layanan vaksin nantinya di wilayah barat dan utara Kabupaten Kepulauan Yapen yang jauh dari kota. Sementara jenis vaksin juga sudah ada dari Sinovac, Pfizer, Astra Zeneca dan Moderna. Dan juga Umur 6-11 tahun sudah bisa vaksin dengan vaksin sinovac. Kepada awak media Staf Ahli Bupati Ir. Edy N. Mudumi, M.Si menyampaikan "Sebelumnya Pemerintah Daerah telah menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi karena situasi nasional maupun regional Covid-19 ini masih berlanjut dan juga banyak varian-varian baru yang muncul seperti omikron. Sehingga Pemerintah wajib melindungi masyarakat agar mereka bisa terhindar dan memiliki Herd Immunity secara pribadi dan juga dapat melindungi keluarga serta orang disekitarnya. "Bagi masyarakat yang ada penyakit bawaan tidak dipaksakan melakukan vaksin. Penyakit Asma, Jantung, Hati atau lainnya yang punya penyakit bawaan akan disarankan untuk tidak divaksin karena akan berakibat tidak bagus bagi orang tersebut. Hal ini perlu keputusan dokter ataupun petugas screening. Maka dari itu diharapkan untuk memberikan informasi jujur yang di tanyakan oleh pihak medis atau petugas. Sehingga dengan demikian dapat meminimalisasikan resiko dan efek samping dari vaksinasi sendiri. Jangan termakan hoax, tapi mari datang dan diperiksa sekalian dicek apakah punya penyakit bawaan." Tutur Edy N. Mudumi, M.Si Harapan Dr. Andi Raya S. Terhadap vaksin massal "Semoga dengan giat ini masyarakat bisa manfaatkan serbuan vaksin, karena kalau sudah vaksin lengkap baru bisa bebas dan tidak terkendala dengan banyaknya syarat. Sekarang ketika vaksin sudah lengkap tidak perlu pcr dan antigen lagi. Sehingga sangat diharapkan masyarakat dapat menimbulkan kesadaran, bukan hanya ingin berangkat atau mengurus keperluan baru melakukan vaksin. Terkait kejadian reaksi setelah vaksinasi atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sampai sekarang belum, bukan kita yang menentukan KIPI tetapi tim rumah sakit. KIPI ini ditentukan berdasarkan pemeriksaan dari efek samping masing-masing individu yang beragam, ada efek demam, dan juga kram pada tangan. Untuk vaksin yang sudah expired kami kirimkan kembali ke Provinsi. Salah satu peserta Fredy Agus Ayomi selaku Ketua Bawaslu Kepulauan Yapen ikut vaksin dikesempatan ini, diwawancara disampaikan : "Sangat apresiasi kepada Pemerintah Daerah yang telah memberi kesempatan untuk vaksin 1-2 dan 3 kepada masyarakat. Vaksin sangat aman dan halal untuk kesehatan kedepan. Program pemerintah kepada masyarakat adalah program yang baik untuk kesehatan masyarakat. Jangan percaya dengan isu-isu yang tidak dapat di pertanggungjawabkan. Mari jaga diri dari covid mari bersama-sama melakukan vaksin. Terpantau sampai dengan pukul 13.00 WIB ratusan masyarakat yang telah divaksin. Jurnalis Indra SFB