Penuh Kemeriahan, Wakil Bupati Aceh Timur Resmi Tutup Gebyar Budaya Tahun 2025

MetroNusantaraNews.com, Aceh Timur - Gebyar Budaya Aceh Timur Tahun 2025 resmi ditutup dengan penuh kemeriahan oleh Wakil Bupati Aceh Timur, T. Zainal Abidin, S.Pd.I., M.H. Acara penutupan yang digelar di Lapangan Pusat Pemerintahan Aceh Timur itu berlangsung meriah dan disambut antusias oleh ratusan masyarakat yang memadati lokasi kegiatan. Kamis (23 Okt 2025).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kadis Pendidikan Aceh Timur, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Aceh Timur, seluruh panitia pelaksana, tamu undangan, serta para pelaku seni dan budaya daerah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati T. Zainal Abidin menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas suksesnya penyelenggaraan Gebyar Budaya Aceh Timur 2025. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar ajang pertunjukan seni, tetapi juga merupakan momentum penting untuk menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap budaya Aceh.
“Kegiatan ini bukan kegiatan biasa, melainkan sarat akan makna dan nilai luhur. Banyak budaya Aceh yang mulai hilang, bahkan generasi kita sekarang banyak yang lupa akan warisan leluhur sendiri. Padahal, budaya Aceh memiliki daya saing hingga tingkat nasional bahkan internasional seperti Seudati dan Tari Saman,” Ujar Wabup disambut tepuk tangan meriah.
Lebih lanjut, orang nomor Dua di Aceh Timur itu menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Timur akan terus berkomitmen menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya daerah. Ia juga menyebutkan rencana besar Pemerintah Aceh Timur untuk menggelar Pekan Kebudayaan Aceh Timur pada tahun 2026, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Aceh Timur mendatang.
“Tujuannya agar generasi muda Aceh Timur mengenal budaya dan seni Aceh secara menyeluruh. “Gadoeh aneuk meupat jeurat, gadoeh adat dan budaya Pat Tamita.” sehingga acara ini harus kita rawat dan lestarikan,” Tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup juga menyampaikan terima kasih kepada Balai Kebudayaan Aceh yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa Gebyar Budaya bukan ajang kompetisi, melainkan pertunjukan seni dan ekspresi budaya untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur Aceh kepada generasi penerus.
Acara ditutup dengan penampilan kolaborasi Seudati, Rapa’i Geleng, Tari Saman, Didong Gayo dan pagelaran seni lainnya yang memukau ratusan penonton yang datang pada acara tersebut.(FAHRID)