Tokoh Masyarakat Geram Mendengar Keluarga Penerima Manfaat Di Beri Surat Kaleng

Tokoh Masyarakat Geram Mendengar Keluarga Penerima Manfaat Di Beri Surat Kaleng
Tokoh Masyarakat Geram Mendengar Keluarga Penerima Manfaat Di Beri Surat Kaleng
Metronusantaranews.com Lampung Tengah - Sosok piawai dan penuh perhatian yang cukup tinggi terhadap keluhan masyarakat miskin penerima bantuan pangan non tunai (BPNT). Yanto seorang tokoh yang gagah berani membantu permasalahan ATM ibu Sugiarti yang terputus bantuan pangan nonton tunai di E-warung yang dikelola oleh Ibu Resti, sejak Agustus 2021 perihal penjelasan dihadapan tim bahwa ATM bu Sugiarti setelah di cek melalui mesin E-Warung nya tidak muncul dan saldo selalu kosong. Namun setelah di cek di E-Warung tempat lain BPNT keluar selama 8 bulan sejak Agustus 2021 hingga maret 2022. Dedi sampaikan" kepada Camat dan Kepala Kampung agar bantu dengan serius jika ada temuan warganya dengan segera meng online kan agar valid dan singkron dengan nomor Kartu Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan nya (NIK) ", pintanya. "Koordinasi kan dengan segera segala temuan yang ada baik pendamping dan TKSK agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali."tegasnya. "Dalam gesek ATM itu ada 2 , yang pertama cek saldo PKH dan cek BPNT, ini sangat rawan sekali adanya penyelewengan makanya kami ingin memastikan temuan ini ada indikasi disengaja",tambahnya. [caption id="attachment_15228" align="alignnone" width="733"] Isi surat kaleng ke warga[/caption] Lain halnya Camat Trimurjo Suparyono, S. IP. MM mengatakan", Kepada Kepala Kampung tolong segera tindak lanjuti jika ada keluhan masyarakat sehingga segala sesuatu tidak mencuat yang menimbulkan permasalahan", pinta camat Supar. "Setiap setahun 2 kali untuk diadakan musyawarah Kampung (muskam) agar BPNT tepat sasaran karena siapa tahu dari penerima manfaat hidupnya berkecukupan sehingga nama orang tersebut bisa dihentikan bantuan nya dan bisa didaftarkan dengan daftar tunggu", pesannya. Lain halnya Yanto alias Ahok" Ya E-Warung seharusnya membantu warga miskin dalam menjual kebutuhan pokok paket sembako, tetapi ini malah menjadi ladang bisnis orang orang-orang tertentu dan anehnya nilai harga penjualan di E-Warung sangat tinggi dan tidak wajar", katanya. "Jujur saja saya sangat marah dengan ditemukanya surat kaleng yang ditunjukan kepada keluarga bu Sugiarti", kesalnya. "Dengan ini kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia, Tri Risma Harini sebagai Menteri Sosial agar mencabut dan menutup E-Warung karena tidak berpihak kepada KPM dan sangat merugikan, biarkan masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan nya sendiri diwarung terdekat agar perputaran ekonomi berjalan dimasyarakat sekitar", tutupnya. (Tim)