Untuk Atasi Kerentanan Pangan PJ Bupati Garut Meresmikan Program "PEGANG TANGAN

Untuk Atasi Kerentanan Pangan PJ Bupati Garut Meresmikan Program "PEGANG TANGAN

GARUT, Metronusantara News – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, meresmikan program “Pegang Tangan”, akronim dari Pencegahan dan Penanggulangan Kerentanan Pangan di Kabupaten Garut. Acara tersebut dilaksanakan di Lapang Bola Sukahurip, Kecamatan Cigedug.Kamis,25 Juli 2024

Dalam sambutannya, Barnas menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai aspek vital bagi kesejahteraan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa satu desa di Kecamatan Cigedug menjadi lokus intervensi kerentanan pangan karena adanya masalah air.


“Tadi dikatakan bahwa masalahnya adalah air, tentu kita harus mencari solusi. Saya menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk memetakan lokasi-lokasi prioritas, setelah tersedianya data kemudian perlu ada kajian cepat,” ujar Barnas.


Ia juga menekankan pentingnya kajian oleh ahli di bidangnya agar kerentanan pangan di Kabupaten Garut dapat diatasi. Menurutnya, intervensi dan pembiayaan akan berbeda di setiap daerah, dan ia berharap kajian tersebut selesai tahun ini agar aksi dapat dilakukan pada 2025.

“Sehingga tidak ada kejadian-kejadian kerentanan pangan di tahun-tahun mendatang,” ucapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut, Yani Yuliani, menuturkan bahwa Desa Cintanagara di Kecamatan Cigedug adalah salah satu dari lima desa yang menjadi lokasi intervensi kerentanan pangan. Ia menekankan bahwa intervensi ini dilakukan kepada desa-desa yang rentan pangan, bukan rawan pangan.

“Ini rentan bukan rawan, artinya masih memungkinkan mengakses pangan tetapi ada faktor lain yang menghambat, seperti ketersediaan air bersih dan penyedia pangan,” jelas Yani.


Yani menjelaskan bahwa rentan pangan dimaksudkan akses pangan masih memungkinkan dan mencukupi, namun ada indikator lain yang menghambat, seperti ketersediaan air bersih dan penyedia pangan yang ada di wilayah.

Program “Pegang Tangan” membutuhkan sinergi, kolaborasi, dan integrasi lintas sektor dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurut Yani, setelah kegiatan ini akan disusun rencana aksi yang melibatkan berbagai OPD, seperti PUPR dan Dinas Kesehatan, untuk bersama-sama melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kerentanan pangan.

“Contohnya PUPR dan Dinas Kesehatan, PUPR ini nanti bertanggungjawab di dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat, yang memang itu salah satu indikator menampilkan wilayah ini menjadi potret wilayah yang rentan pangan,” ucapnya.

Selain itu, Yani menambahkan bahwa pihaknya akan segera menyusun rencana jangka pendek, menengah, dan panjang. Meski demikian, menurutnya upaya-upaya atau kegiatan yang bersifat pelayanan kepada masyarakat harus terus berkesinambungan.

“Kita berharap bahwa di wilayah Kabupaten Garut ini tidak ada wilayah yang rentan pangan, sehingga semua masyarakat bisa mudah mengakses pangan dan terpenuhi sarana prasarana yang mendukung ketersediaan pangan,” tandasnya.(Hera)