Pengungkapan Tewasnya Brigadir J, Ujian Bagi Kapolri Bangun Citra Polri
JAKARTA - Pengungkapan tewasnya Brigader Polisi Bopryansah Yosua Hutabarat (Brigader J) secara transparan merupakan ujian bagi Kapolri Listyo Sigit Prabowo guna membangun citra Kepolisian yang tercoreng akibat kasus yang terjadi di Rumah Propam Ferdy Sambo.
Demikian disampaikan Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), HM. Jusuf Rizal di Jakarta saat diminta tanggapannya terkait penembakan Brigader J yang kini viral hingga memperoleh perhatian serius dari Presiden Jokowi.
“Kepolisian tidak bisa main-main dalam pengungkapan kasus ini. Harus diusut tuntas dan transparan. Jika tidak ini dapat merusak citra Polri dan tentu nama Kapolri dan Presiden Jokowi,” tegas pria berdarah Madura-Batak Ketua Presidium Relawan Jokowi-Amin The President Center pada Pilpres 2019 itu.
Menurut Jusuf Rizal, selama ini upaya menaikkan citra Polisi dimata masyarakat telah luar biasa dilakukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, bahkan sejak masih menjabat Kabareskrim dengan membuat survey sebagai pijakan.
Dan ketika menjadi Kapolri, Listyo Sigit Prabowo meluncurkan Program Presisi. Presisi merupakan singkatan dari Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan untuk membuat pelayanan dari Kepolisian lebih terintegrasi, Modern, Mudah dan Cepat.
Lebih lanjut dikatakan, kasus ini merupakan ujian berat bagi institusi Kepolisian karena terkait kisruh di tubuh Institusi Kepolisian. Namun jangan sampai kasus ini tidak dituntaskan secara transparan dan berkeadilan yang dapat merugikan citra kepolisian jadi buruk dimata masyarakat.
Sebagai Ketua Umum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media dan Online Indonesia) dan Sekjen MOI (Media Online Indonesia), Jusuf Rizal mengaku memperoleh banyak informasi dari berbagai sumber yang layak dipercaya terkait kasus penembakan Brigader J.
“Kita tidak ingin kasus ini jadi bias kemana-mana yang justru nanti dapat merusak citra Polri. Lebih baik kita serahkan pada proses hukum secara transparan. Kita harapkan Kapolri tegas menuntaskan, siapapun yang ikut terlibat,” jelas Jusuf Rizal.
Dikatakan LSM LIRA dan para wartawan akan ikut mengawal kasus penembakan yang menewaskan Brigader J dapat terungkap dan pelaku pembunuhan dapat diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku, siapapun itu. (*)