Metronusantaranews.com - Konawe - Forum Guru Honorer (FGH) kabupaten Konawe berang atas pemberitaan yang beredar di masyarakat yang menyebutkan guru honor yang lolos dalam rekrutmen PPPK di Kabupaten Konawe dijadikan sapi perah oleh oknum pejabat di Kabupaten Konawe.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Forum guru honorer (FGH) kabupaten Konawe Haspian, dalam acara konferensi pers bersama Media dan perwakilan forum guru honorer yang telah lulus dalam perekrutan PPPK di Balai Kelurahan Wawotobi pada Senin (11/4/22)
Ia menjelaskan pihaknya tidak pernah merasa keberatan atau mengeluh dengan adanya biaya tambahan yang dikeluarkan dalam proses pengurusan SK dan gaji PPPK.
" Kami tidak pernah mengeluh dengan biaya tambahan Rp 150.000, bahkan bagi kami itu masih cukup kecil," tegas Haspian.
Haspian juga mengungkapkan Forum guru honorer (FGH) kabupaten Konawe memiliki anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) yang mengatur segala kebijakan yang diambil oleh ketua forum.
" Kita ini organisasi resmi, semua kebijakan yang kita lakukan sudah tertuang dalam AD/ART termasuk iuran bulanan ini," ungkapnya.
Senada dengan hal itu salah satu guru Honorer asal Wawotobi yang bertugas di Kecamatan Routa mengaku mendukung segala kebijakan Forum guru dalam memperjuangkan nasib guru-guru honor dikabupaten Konawe.
" Saya yakin apa yang dilakukan oleh Ketua kami adalah demi kebaikan kami semua, Kami juga mengerti hari ini tak ada yang gratis. Olehnya kami siap mendukung langkah - langkah ketua kami," timpalnya.
Sebelumnya pemerintah kabupaten Konawe menyerahkan 832 Surat Keputusan (SK) tugas pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang telah lulus dalam perekrutan PPPK untuk tahap 1 dan 2.
Laporan: Helni Setyawan/F