Viral Video Diduga Tawuran Antar Pelajar di Metro, Ini Kata Kadisdikbud

Viral Video Diduga Tawuran Antar Pelajar di Metro, Ini Kata Kadisdikbud
Viral Video Diduga Tawuran Antar Pelajar di Metro, Ini Kata Kadisdikbud
Metro,- metronusantaranews.com - Screenshot video amatir dugaan aksi tawuran antar pelajar di lingkungan Rusunawa, Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur. Metronusantaranews.com, Metro - Video amatir berdurasi 14 detik yang menggambarkan aksi tawuran diduga antar pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Metro viral di pesan berantai WhatsApp, Rabu (7/9/2022) malam. Dari informasi yang dihimpun metronusantaranews.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.20 WIB di kawasan Rusunawa, Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur siang tadi. Diduga sejumlah pelajar dari Tiga sekolah SMP Negeri terlibat dalam tawuran tersebut. Meskipun begitu, belum diketahui pasti penyebab dari kericuhan antar pelajar seperti yang tergambarkan dalam video amatir yang viral. Dari keterangan sejumlah narasumber Kupas Tuntas di lokasi kejadian, aksi tawuran tersebut diduga melibatkan pelajar SMPN 1, 2 dan 4 Kota Metro serta beberapa pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang belum diketahui identitas sekolahnya. Tak hanya itu, dari keterangan warga, terdapat pula sejumlah pelajar yang diduga melakukan visum ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Metro dengan didampingi pihak keluarganya. "Tadi memang kalau tidak salah ada Tiga orang anak yang pakai seragam sekolah itu diantarkan oleh orang dewasa, mungkin orang tuanya kesini. Informasinya untuk visum. Sekitar abis magrib tadi," ucap salah seorang sumber di RSUD Ahmad Yani Metro. Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Suwandi mengaku akan segera melakukan konfirmasi ke sejumlah sekolah yang diduga pelajarnya terlibat tawuran. "Saya akan konfirmasi ke sekolah-sekolah. Tapi yang pasti kejadian seperti ini kan memalukan dan harusnya tak boleh terjadi. Apalagi Metro kan sebagai kota pendidikan," kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (7/9/2022) malam. Suwandi berjanji untuk segera melakukan pembinaan terhadap para guru dan pelajar serta mengedukasi mereka agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi. "Nanti kita harus melakukan intervensi ke sekolahan agar sekolah-sekolah juga bisa melakukan edukasi juga. Jadi bukan hanya dinas pendidikan saja," ujarnya. Ia menegaskan bahwa aksi tersebut dinilai mencoreng citra Kota Metro sebagai Kota pendidikan yang berbudaya. "Sekolah juga punya kewenangan penuh untuk mengedukasi terkait kejadian seperti ini. Supaya tidak ada kejadian seperti ini terulang lagi," tandasnya. (*)