Bank Sumut IPO di Tengah Resesi Global dan Isu Negatif Mobile Banking
MEDAN - Ekonom meyakini IHSG yang saat ini dalam tekanan akan berdampak pada saham IPO Bank Sumut (BSMT) yang diprediksi tidak akan selalu naik.
Saham IPO Bank Sumut juga diprediksi bakal tertekan karena ancaman resesi global di tahun 2023 dan isu negatif terkait layanan mobile banking (Sumut Mobile).
Ekonom asal Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan baginya atau bagi banyak investor, kekosongan posisi Dirut saat perusahaan melantai atau IPO adalah hal baru.
"Kekosongan posisi Dirut di suatu perusahaan saat IPO adalah pertama kali saya alami sejak berkecimpung di pasar modal. Seperti dikabarkan sebelumnya, Gubernur Sumut mencopot Dirut yang lama karena dugaan mobile banking ilegal. Dan menggantinya dengan seorang Plt (pelaksana tugas) hingga RUPS LB mendatang," ujar Gunawan kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).
Terkait isu negatif dugaan mobile banking illegal sendiri, Gunawan telah membaca lewat media sekitar bulan November 2022 sebelumnya.
"Saya yakin investor lain juga tentunya mengkuliti Bank Sumut sebelum menentukan apakah akan membeli saham Bank Sumut atau justru sebaliknya," terang Gunawan.
Dia berpandangan untuk menyoroti Bank Sumut pada penempatan dana IPO yang digunakan untuk kerja bisnis Bank Sumut kedepan. Karena itu jauh lebih penting dalam melihat bagaimana nantinya Bank Sumut bertransformasi setelah IPO.
"Hal yang mendasar menurut saya dan yang paling penting adalah bahwa kegiatan operasional Bank Sumug tidak terganggu dengan pencopotan Dirut," ujanya.
Meski demikian, jika ada investor yang lebih fokus kepada isu pencopotan Dirut, menurutnya itu adalah hal lumrah. Lantaran dasarnya saat melakukan penawaran perdana saham, struktur organisasi perusahaan berikut hal lain yang disampaikan akan terpampang dengan jelas karena sifatnya terbuka. Karena perusahaan yang IPO itu pada dasarnya mengedepankan transparansi.
Sedangkan terkait IPO, menurutnya Terjadi oversubscribe atau terjadi kelebihan permintaan dari total saham yang dilepas ke pasar.
"Namun kalau memastikan bahwa harga sahamnya bisa langsung naik saat ditransaksikan di pasar skunder. Saya menilai hal tersebut sangat bergantung pada kondisi pasar nantinya," ucap Gunawan.
Menurutnya, Bank Sumut melakukan IPO dengan situasi d imana pasar saham global termasuk IHSG dalam bayangan tekanan.
"Pada dasarnya tidak ada yang bisa yakin 100 persen bahwa saham IPO akan selalu naik. Tahun 2023 ini tahun resesi global, dibmana ada sekitar 70 negara yang terancam resesi. Sehingga gambaran buruk terkait kinerja harga saham itu akan terus menghantui," tutup Gunawan
Terpisah, Deputi Direktur LJK 2 dan Perizinan OJK Sumbagut, Anton Purba OJK mengatakan terkait izin mobile banking Bank Sumut, saat masih ini sedang proses di BI.
"Kalau OJK menunggu tindak lanjut proses perizinan di BI. Bank sumut agar dapat memenuhi semua persyaratan BI," terang Anton.
Terkait perizinan mobile banking Bank Sumut, pihak Bank Sumut (BSMT) belum memberikan keterangan yang jelas kepada masyarakat atau nasabah terkait perizinan mobile banking atau detail sanksi yang diduga diberikan oleh OJK hingga saat ini.
Untuk diketahui dalam proses IPO, Bank Sumut melakukan penawaran awal saham di 5 Januari 2023 dan diperkirakan sahamnya akan masuk ke Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023. Sebelumnya, Bank Sumut berencana IPO di tahun 2022 namun gagal. Bank Sumut akhirnya melaksanakan IPO di tahun 2023. Sedangkan Dirut Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan dinonaktifkan pada awal Januari 2023.
(Red)