LAMPUNG SELATAN – Pelaksanaan Indonesia Milenia Teacher Festival (IMTF) Gebyar Lampung Selatan yang akan dilaksanakan pada 28 sampai 30 Juni 2022 terus tuai sorotan dari berbagai elemen masyarakat.
Sebelumnya, ketua LSM GMBI Distrik Lampung Selatan Heri Prasojo, SH. Kali ini sorotan itu dari Ketua LSM Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Rakyat Jelata (AMAK RAJA) Lampung Selatan Ruslando Temenggung.
Menurut Ruslando, pelaksanaa kegiatan IMTF Gebyar Lampung Selatan terkesan dipaksakan dan membebani pihak sekolah (guru) dan Desa (kepala desa), karena kegiatan diduga ditanggung menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional penyelenggara (BOP), sementara untuk Desa menggunakan dana desa (DD).
"Kita ketahui kegiatan kesannya dibebankan kepada Sekolah dan Desa, dengan modus melalui penjualan tiket. Sebab mereka mengikuti kegiatan secara virtual," ujar Ruslando kepada media, Selasa (21/6/2022).
Ruslando mengatakan, jika kegiatan tersebut bagus untuk peningkatakan kapasitas guru, kenapa kegiatan dilaksanakan secara virtual dan pusatnya bukan di Lampung Selatan melainkan dihotel berbintang ternama di Bandar Lampung.
"Kami menduga kegiatan IMTF Gebyar Lampung Selatan merupakan salah satu kemasan modus untuk mendapatkan keuntungan serta ajang 'bacakan' oknum-oknum tertenu," tegasnya.
Ruslando adok Temenggung Tongkok Podang menambahkan, pihaknya menilai seberapa besar urgensinya kegiatan IMTF Gebyar Lampung Selatan, sehingga kegiatan akan dilaksanakan secara megah dan dihotel berbintang di Bandar Lampung.
"Jika sangat penting, manfaatnya apa harus di gelar di hotel Novotel ? Mudaratnya acara gebyar itu seperti apa, lebih baik tidak usah dilaksanakan jika membenani Sekolah dan Desa, atau silahkan buat acara yang sederhana dan bertempat di Lamsel saja, yang manfaatnya banyak, penjual kaki lima pedagang warung makan, asongan dagangannya laku," imbuhnya.
Kemudian kata eks salah satu Aktivis 98 PB HMI Cikini Jakarta ini, dijaman pandemi covid-19 yang saat ini mulai berangsur normal, harusnya Dinas Pendidikan Lamsel menggelar acata tersebut secara sederhana, atau pelatihan langsung kepada para guru yang ada di Lamsel.
"Anggaran Disdik Lamsel itu sangat besar, kenapa harus pakai Dana Bos, BOP dan Dana Desa. Seharunya jika kegiatan ini penting konsep dulu yang matang dan dianggarkan melalui APBD bukan sebaliknya," terangnya.
Dilain sisi kata Ruslando, dalam kegiatan ini siapa yang di untungkan dan mendapat nama dari kegitan yang megah mewah ini, kemudian ide siapa memungut dana kepada Sekolah dan Desa.
Lalu, jika melaksanakan acara seremonial lebih baik gelar secara sederhana, berdayakan lokasi-lokasi yang ada di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini, seperi GOR, tempat wisata bagus bahkan ada lapangan yang bisa menampung ribuan orang.
"Ini pungutan sudah di lakukan, jika ternyata ada aturan hukum yang dilanggar berupa pidana, aparat hukum harus segera memprosesnya, walaupun misal dana pungutan di kembalikan tetap harus ada konsekuensinya," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, untuk mensukseskan kegiatan Indonesia Milenial Teacher Festival (IMTF) Gebyar Lampung Selatan, para guru dan Kades Lampung Selatan diwajibkan membeli tiket.
Dimana untuk guru tiket dijual seharga Rp150 ribu yang akan dibiaya sekolah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Oprtasional Penyelenggaraan (BOP), sedangkan untuk para Kades wajib membeli 36 tiket, dengan harga 100 ribu pertiket yang dananya bersumber dari anggaran Dana Desa (DD).
Menurut informasi dan keterangan yang didapat bahwa, kegiatan tersebut akan dilaksanakan eecara virtual yang akan diikuti para guru baik guru ASN maupun guru honorer disekolah masing-masing dan dibiayai pihak sekolah.
“Ya, kami diberikan tiket kemudian diisi, kegiatan itu kami bayar 150 ribu, tapi yang membiayai dari sekolah,” ujar sumber yang minta namanya tidak ditulis dimedia belum lama ini.
Menurut dia, kegiatan besar itu rencanaya akan digelar disalah satu hotel ternama di Bandar Lampung, namun kata dia, pihaknya selaku guru akan mengikuti kegiatan gebyar secara virtual di Sekolah.
“Kami mengikutinya secara virtual selama 3 hari, tiket yang kami isi akan dikumpulkan lalu akan diundi, karena nantinya akan ada doorprize. Selain itu kami akan mendapatkan sertifikat,” kata dia.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, PLT Kadisdik Lampung Selatan Asep Jamhur membenarkan kegiatan tersebut. Bahkan dana sebesar 150 ribu nantinya akan diambil melalui dana BOS sekolah masing-masing.
“Kalau itu memang dana dari sekolah, bukan pribadi. Yang jelas itukan untuk peningkatan kapasitas guru, didalam dana BOS kan itu boleh, di Permendikbut tahun 2002 dihalaman 19 pasal 24 jelas boleh, untuk peningkatan kapasitas guru, dibiayai dari dana Bos, bukan dari dana pribadi, dana pribadi itu yang salah,” kata Asep Jamhur saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (9/6/2022).
Dia mengatakan, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendorong agar dunia pendidikan di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini lebih baik dan maju.
“Justru kita harus sama-sama bagaimana pendidikan di Lampung Selatan ini lebih baik lagi, jangan sampai pendidikan di Lamsel monoton. Ya kita doronglah pendidikan di Lamsel ini, biar lebih baik lagi, kita jangan kalah dari Kabupaten lainnya,” jelasnya.
Ketika ditanya kegiatan tersebut rencananya akan diikuti berapa tenaga pendidik, pihaknya belum mengetahui pasti, namun pihaknya tidak menampik bahwa akan diikuti ribuan guru yang ada di Lampung Selatan.
Lalu, ketika ditanya dana 150 ribu dipergunakan untuk apa dan dikumpulkan atau dipergunakan untuk apa saja, sayangnya pihaknya tidak mengetahui pasti, namun yang pasti kegiatan selama 3 hari dan guru akan mendapatkan sertifikat secara nasional.
“Iya dananya segitu, belum tau berapa guru yang ikut, dia (guru) akan dapat sertifikat, sertifikat nasional, kalau kita mau sengaja menggelar pelatihan tingkat nasional berapa biayanya kalau gunakan anggaran. Kegiatan gak tanggung-tanggung di Novotel, acaranya juga ada yang secara virtual ada juga yang langsung tatap muka. (Tim).