Miris! Bangunan Sekolah Tak Dimanfaatkan, Murid Sekolah Dasar Di Watumendonga Sulit Mengakses Pendidikan Yang Layak
Metronusantaranews.com - Kolaka Timur - Miris, Akses pendidikan dasar di desa watumendonga kecamatan uesi kabupaten kolaka timur sulawesi tenggara hingga saat ini masih menjadi persoalan.
Bangunan sekolah dasar yang ada di desa watumendonga dan memiliki 3 ruang belajar tidak digunakan usai dibangun melalui program PNPM dengan alasan belum di definitifkan oleh pemerintah daerah.
Pembangunan sekolah dasar dilokasi tersebut bertujuan agar murid sekolah yang ada di desa watumendonga dapat lebih cepat untuk mengakses lokasi sekolah.
Akibat bangunan sekolah dasar tak di gunakan, puluhan murid sekolah yang ada di wilayah tersebut terpaksa mengenyam pendidikan di sekolah desa tetangga yakni di desa uesi dan desa ahilulu.
Setiap harinya, murid sekolah dasar asal desa watumendonga harus berjuang ke sekolah yang berada di desa tetangga dengan jarak tempuh 3 - 4 kilo demi untuk mendapatkan pendidikan.
Jika musim penghujan tiba, murid SD di daerah tersebut terpaksa harus berhenti ke sekolah akibat jalan yang sulit dilalui.
Kondisi yang dialami oleh murid sekolah dasar tersebut sangat jelas betapa sulitnya untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Kamsir laremba, selaku kepala desa watumendonga saat ditemui dikediamannya, ia menyampaikan kepada awak media, sabtu (7/5/2022) agar bangunan sekolah yang ada di wilayahnya segera dimanfaatkan dan di definitifkan oleh pemerintah daerah
"Jika sekolah dasar yang di bangun oleh program PNPM di manfaatkan sekaligus di definitifkan oleh pemerintah, maka masyarakat atau para orang tua murid tidak lagi merasa khawatir kepada anaknya yang bersekolah di desa tetangga dengan jarak tempuh yang cukup jauh"ungkapnya
Masih Kamsir begitu panggilan akrabnya, ia sangat berharap kepada pemerintah daerah kolaka timur agar persoalan sekolah dasar di wilayah kerjanya dapat segera direalisasikan, sehingga murid sekolah dasar yang berasal dari desa watumendonga tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan di desa tetangga yang memiliki jarak tempuh yang cukup jauh.
Mantan aktivis ini juga mengatakan bahwa jumlah murid sekolah dasar di daerahnya mencapai kurang lebih 30 orang anak. Sambungnya
"Selama ini sudah beberapa kali saya sampaikan kepada pemerintah daerah, namun belum ada tanggapan sama sekali" ujarnya
Sementara itu, kepala dinas pendidikan kabupaten kolaka timur, Muhammad Juniardi Majid, SE, saat di konfirmasi melalui pesan via whatsup mengatakan bahwa Pada waktu awal di bangunnya sekolah, jumlah masyarakat masih sedikit, otomatis muridnya juga sangat minim, sehingga entah mengapa saat itu muridnya di pindahkan ke desa sebelah ueesi dan ahilulu
"Sekolah itu dibangun oleh program PNPM namun muridnya sangat minim sehingga di lebur tahun 2017" ungkap Didi melalui via whatsup, senin 9/5/2022
Ia juga mengataan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah desa watumendonga terkait jumlah anak usia sekolah.
"nanti saya akan arahkan ke staf teknis untuk menyiapkan administrasi pengusulan kembali terkait sekolah baru, namun sebelumnya kami akan turun survey ke lokasi" tutupnya
Laporan : Helni Setyawan