Pengelola PKBM Cahaya Islam Abdurrohman,S.E Menangapi Pemberitaan Yang Tidak Akurat
Garut -Selasa, 10 September 2024 Kepala Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Islam yang berlokasi di Kampung Cigedug Tongoh, RT 03 RW 09 Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Abdurrohman, S.E., menyampaikan tanggapan resmi terkait pemberitaan yang beredar di beberapa media massa mengenai aktivitas PKBM tersebut. Menurutnya, pemberitaan tersebut tidak sepenuhnya akurat dan cenderung menyudutkan lembaga yang ia pimpin.
“Kami merasa bahwa pemberitaan tersebut kurang tepat bahkan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Sebagai Kepala Pengelola PKBM Cahaya Islam, saya menegaskan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) di PKBM ini selalu berlangsung dengan baik dan sesuai jadwal,” ungkap Abdurrohman,.
Abdurrohman menjelaskan bahwa kegiatan KBM di PKBM Cahaya Islam dilaksanakan selama tiga hari dalam seminggu, yaitu pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Jadwal ini disesuaikan dengan kondisi warga belajar dan tenaga pendidik. Ia menegaskan bahwa sebelum menerima Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOSP), PKBM ini telah aktif melaksanakan berbagai kegiatan, seperti penerimaan peserta didik baru, pengenalan lingkungan sekolah, hingga aksi anti-bullying dan anti-kekerasan.
“Tuduhan bahwa setelah menerima dana BOSP tidak ada kegiatan di PKBM Cahaya Islam adalah tidak benar. Kami memiliki bukti-bukti fisik dan video yang menunjukkan kegiatan yang sudah kami lakukan, termasuk evaluasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang telah diliput oleh beberapa media,” Sambungnya.
Menanggapi tudingan bahwa dirinya menghindar dari media, Abdurrohman menjelaskan bahwa pada hari yang dimaksud, ia sedang mendampingi para tutor dalam pelatihan sehingga tidak berada di lokasi saat media datang.
“Saat itu, proses pembelajaran sudah selesai, dan mungkin wartawan datang setelah peserta selesai belajar, namun fasilitas pembelajaran seperti kursi masih terlihat belum dirapikan,” jelasnya.
Abdurrohman juga menekankan pentingnya hubungan baik yang selama ini terjalin dengan media. “Kami selalu membuka pintu bagi media yang ingin bersilaturahmi. Namun, kami berharap media dapat mengkroscek ulang informasi sebelum dipublikasikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang merugikan,” tegasnya.
Sebagai penutup, Abdurrohman berharap agar semua pihak, baik instansi pemerintah, media, maupun masyarakat, dapat duduk bersama untuk berkomunikasi dan mendukung program pendidikan kesetaraan yang dijalankan PKBM. “Program ini bukan hanya membantu masyarakat yang tertinggal dari segi pendidikan, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Garut,” pungkasnya.(Hera)