Proyek JUT DAK Silpa 2019 TA 2021 untuk Gapoktan Desa Bali Agung Masih Menyimpan Misteri

Metronusantaranews.com--Lamsel Proyek pengerjaan jalan onderlah di Desa Bali Agung,Kecamatan Palas,Lampung Selatan,Diduga dikerjakan asal jadi dan asal asalan.(15/12/2021) Pasalnya,”proyek yang dikerjakan hampir dua Minggu tersebut yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK Silpa Tahun 2019) dari Dinas Peternakan kabupaten lampung selatan menurut keterangan dari Ketut Purne sebagai penanggung jawab pelaksana proyek tersebut. Menindak lanjuti temuan tersebut kami awak media hendak konfirmasi ke ketua Gapoktan desa bali agung kecamatan palas, karena menurut sumber untuk  pelaksana proyek tersebut adalah ketua Gapoktan desa bali agung Dewa Ketut sumatie, untuk meminta keterangan supaya pemberitaan berimbang, saat tim awak media mendatangi ke kediamannya yg berjarak kurang lebih tiga km dari lokasi, tim awak media yang baru datang langsung mendapatkan sambutan arogan dan kurang bersahabat dan terkesan merendahkan profesi wartawan yang mendatanginya. “Besok mau kerja Bu/pak mecah batu kerja harian sama pekerja saya,biar tau rasanya kerja keras.”ketus Dewa dengan nada tinggi dan sombong. Tak lama berselang penanggung jawab pelaksana proyek Ketut purne datang yang mengaku pernah jadi wartawan dan bergabung di lembaga dan LBH.Ketut Purne mengaku bahwa benar papan plang belum dipasang dan beliau menjawab untuk pembangunan jalan onderlagh ini bersumber dari DANA SILPA 2019 dari Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan.”ucapnya singkat. Untuk diketahui,Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai oleh negara wajib memasang papan nama proyek. Apapun jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan. “Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” ungkap salah seorang warga setempat kepada tim media yang enggan disebut namanya. Pekerjaan proyek yang sudah berjalan hampir dua minggu ini dimana proyek tersebut sudah mencapai 50% namun tanpa papan informasi proyek. Hal inilah yang menjadi sorotan bagi warga bahwa pekerjaan jalan onderlgh ini dinilai proyek siluman karena di lokasi tidak ada papan nama informasi saat pelaksanaan pekerjaan di lokasi tersebut. Ditempat terpisah,salah satu warga setempat ketika berbincang dilapangan mengatakan bahwa proyek pekerjaan tanpa menggunakan papan nama adalah indikasinya sebagai salah satu trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggarannya dan sumber anggaran darimana. Salah satu pekerja bangunan jalan onderlagh saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa mereka tidak tau sedikitpun mengenai anggarannya . “Kami hanya sebatas bekerja pak, dan kami hanya diupah dengan sistim harian sebesar Rp. 100 ribu perhari. untuk mengenai papan proyek memang tidak ada,”ucapnya. Sementara itu, kepala desa bali agung, saat tim media menemui dirinya (kades) sedang tidak ada di rumah lalu kemudian tim media mencoba menghubungi via ponselnya namun sayangnnya ponsel kepala desa bali agung tak mengindahkan panggilan wartawan. Keesokan hari nya, kamis (16/12/2021), salah satu tim dari kami menghubungi kabid dinas peternakan melalui telp selulernya dan beliau mengatakan"tolong di perjelas dan sumber nya karena dari dinas peternakan tidak ada jalan produksi disitu"desa bali agung" sy tuntut nanti," bebernya. Selang beberapa hari, Jum'at (17/12/2021), tim kami mencoba mendatangi kepala desa setempat lagi untuk meminta keterangan mengenai proyek yang ada di desanya (bali agung).kebetulan beliau kepala desa ada di tempat kediamannya, "saya blm tau ada nya proyek itu di desa saya karena itu gapoktan dan itu dari dinas pertanian"tandas nya. Senin 20 desember 2021 tim kami menghubungi kepala dinas pertanian bibit melalui telp baik telp seluler ataupun whatsap nya tidak ada yang aktif. Dan kami mencoba mendatangi dinas pertanian mengatakan bahwa kepala dinas bibit sedang di luar kota,dan di arah ke bu heni dan beliau tidak bisa memberikan keterangan takut salah,begitu juga dengan sekdin nya dan kami di arahkan ke bu yeni Kabid PSP karena dia di bidang nya dan lebih paham kata nya. Lalu kami mengarah ke ibu yeni Kabid PSP dinas pertanian dan kami berharap akan mendapatkan jawaban, tapi tidak ada bedanya keterangan yang kami dapatkan sebelumnya. "Maaf saya belum bisa memberi keterangan takut salah karna saya baru menjabat satu bulan ini jd saya belum bisa menjawab pertanyaan mengenai proyek tersebut" ucap nya. Dan sampai saat ini menurut pantauan proyek JUT, DAK SILPA TH 2019 tidak ada kejelasan dari dua dinas terkait, dan tidak transparan baik itu dengan masyarakan maupun terhadap publik. kami tim dan awak media mengharapkan kepada aparatur daerah yg berwenang turun dan mengadakan pemeriksaan tentang kejelasan proyek siluman yang ada di desa bali agung, dan memang saat ini papan plang sudah terpasang tapi di situ masih tidak jelas dari instansi mana untuk sumber dananya. (Tim)