Rapat Paripurna, DPRD Kabupaten Bogor Dengarkan Pidato Presiden
Bogor - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor menggelar Rapat Paripurna mendengar pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (16/08/23).
Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung efek buruk menggunakan Media Sosial. Mulai dari kemarahan, ejekan, makian, bahkan fitnah bisa dengan mudah ketika menggunakan media sosial.
“Kerap terjadi belakangan ini, saya tahu saya diejek, saya tahu ada yang mengatakan saya ini plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, tolol, ya tidak apa-apa. Sebagai pribadi, saya menerima saja," ungkap Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan, bahwa jadi seorang Presiden itu tidak senyaman apa yang dibayangkan. Menurutnya, ada tanggung jawab besar yang harus di emban, banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan.
Jokowi juga menyampaikan terkait hilirisasi komoditas nikel yang kini berkembang pesat. Perkembangan ini terjadi setelah Pemerintah menyetop ekspor nikel ore sejak tahun 2020.
“Penyetopan ekspor ini berdampak terhadap penumbuhan investasi hilirisasi dengan adanya 43 pabrik pengolahan nikel. Tentunya dengan kehadiran 43 pabrik pengolahan nikel ini akan membuka peluang lapangan kerja sangat besar," ujarnya.
Jika hilirisasi terhadap komoditas tersebut dijalankan secara konsisten, menurut Jokowi dalam waktu 10 tahun kedepan, diperkirakan income per kapita masyarakat Indonesia bisa mencapai Rp. 153 Juta atau 10.900 dollar Amerika Serikat. Selain itu, dalam waktu 15 tahun kedepan, pendapatan per kapita penduduk Indonesia dapat menembus Rp. 217 Juta atau 15.800 dollar Amerika Serikat.
Sedangkan dalam 22 tahun kedepan, pendapatan per kapita penduduk Indonesia ditargetkan akan mencapai Rp. 331 Juta atau 25.000 dollar Amerika Serikat, “Sebagai perbandingan pada tahun 2022 lalu, kita berada di angka Rp. 71 Juta. Artinya, dalam 10 tahun kedepan, lompatannya bisa mencapai dua kali lipat lebih," jelasnya.
Jokowi juga menambahkan, Pemerintah telah merancang fondasi untuk menggapai target tersebut. Mulai dari pembangunan infrastruktur, hingga konektivitas yang diklaim akan menaikkan daya saing masyarakat.
Disamping itu, Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada lembaga tinggi negara, para ulama, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemimpin adat juga kepada guru, budayawan, tenaga kesehatan, awak media, partai politik, politisi, aparat Pemerintah, TNI dan Polri serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan selama ini.
Jokowi juga mengucapkan kepada DPD, Kontribusi BPK, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi yang telah menjalankan tugasnya dengan baik. Serta juga kepada OJK, LPS, KPK, Ombudsman, KPU, Bawaslu, Komnas HAM, dan lembaga-lembaga lainnya yang telah berkontribusi sesuai peran dan kewenangannya.
“Saya juga sangat menghargai upaya MPR dalam memperkokoh fondasi kebangsaan. Terlebih, dukungan DPRD ini sangat luar biasa besar dalam mendukung reformasi struktural, mendukung upaya tata kelola Pemerintahan. Marilah kita bersatu, untuk meraih Indonesia lebih maju. Dirgahayu Republik Indonesia ke-78! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka!," pungkasnya.
Dilokasi Gedung DPRD Kab. Bogor, Rudy Susmanto, selaku Ketua DPRD Kabupaten Bogor dari fraksi Gerindra menambahkan bahwa, dalam rangka hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tentu semua telah mendengarkan sebuah penyampaian pidato dari Presiden Joko Widodo.
Disamping itu juga akan tiba tahun Pemilu, dimana pesta demokrasi akan berlangsung dalam waktu 6 bulan lebih. Seperti yang diketahui, nama Calon Presiden yang muncul pada saat ini ada 3, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
“3 orang tersebut tentunya untuk memajukan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hari ini bukanlah perang antar 3 calon presiden, dan bukan perang antar partai politik, hari ini adalah adu ide dan gagasan untuk membangun negeri bersama-sama," ungkapnya.( Red )