Walikota metro menghadiri upacara peringatan HUT PMI ke 77
Metro,- metronusantaranews.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Metro berupaya memenuhi kebutuhan stok darah bagi masyarakat di Bumi Sai Wawai maupun luar kabupeten.
Ketua PMI Kota Metro, Silfia Naharani Wahdi mengatakan, pada usia PMI ke 77 tahun, pihaknya akan terus berupaya dalam mencukupi kebutuhan darah dengan berbagai upaya.
Dalam mengerjakan gerakan sosial, PMI Metro juga tak hanya fokus dalam mencari dan mengumpulkan sukarelawan saja. PMI juga fokus membantu sisi kemanusiaan.
“Kami ada Pengurus, diantaranya khusus yang menangani ketersediaan darah yaitu unit donor darah (UDD) PMI dan para relawan PMI yang siap terjun ke suatu bencana. Selain itu juga relawan siap tanggap dan mampu menolong di lingkungan nya,” kata dia, Sabtu, 17 September 2022.
Dia menambahkan, untuk keanggotaan nya PMI Metro terdiri dari anak-anak sekolah, mahasiswa dan simpatisan lainnya. Untuk program PMI kota metro kedua bidang tadi akan dioptimalkan lagi, apalagi di era pandemi kemarin anak-anak yang banyak di rumah.
“Dalam hal ini juga, anak-anak sekolah mempunyai ekstra kurikuler PMR. Kalau di sekolah anak-anak aktif maka dilingkungan akan bermanfaat. Selain itu, kita dalam penguatan stok darah, telah membentuk bank darah di setiap Kelurahan di Kota Metro,” tambahnya.
Dia menjelaskan, pada perayaan ke 77 tahun ini juga PMI Kota Metro memberikan beberapa penghargaan ke sebagian kelurahan yang telah aktif dalam melakukan kegiatan donor darah dan penyedia sukarelawan.
“Kita juga keliling ke SMA dan SMK di Metro. Karena memang untuk donor darah itu dimulai sejak usia 17 tahun. Itu harus kita tanamkan kepada anak-anak sekolah,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala UDD PMI Kota Metro, dokter Arih Puji Utami mengatakan, untuk kebutuhan darah, saat ini mencapai 1.600 kantung dalam sebulan.
Banyaknya kebutuhan darah tersebut karena PMI Metro tidak hanya memenuhi bagi pasien yang berdomisili Metro saja. Melainkan, harus memenuhi permintaan kebutuhan dari Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah dan perbatasan Lampung Selatan.
“Kurang lebih 1.600 kantung. Itu dikarenakan RSUD Ahmad Yani merupakan rumah sakit rujukan kedua, jadi banyak pasien yang berasal dari luar daerah,” ungkap dia.
Bahkan, lanjutnya, untuk memenuhi stok darah juga, pihaknya berkolaborasi dengan PMI kabupaten kota lain untuk memenuhi itu semua.
“Untuk stok kami usahakan mencukupi. Selain mengadakan giat Donor darah di Metro, kami juga kolaborasi dengan kabupaten lain untuk mencari sukarelawan yang mendonorkan darah nya,” pungkasnya. (Dedi.y)