Walikota metro Wahdi menghadiri acara Cobbee morning Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota metro
Metro,- metronusantaranews.com - Sesuai dengan misi Kota Metro mewujudkan Kualitas Pendidikan dan Kebudayaan yang berdaya saing di tingkat nasional dan global dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan, Walikota Metro Wahdi menghadiri kegiatan Cobbee Morning yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, di Aula Dinas Pendidikan, Jumat (02/09/2022).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Suwandi, melaporkan, bahwa kegiatan Cobbee Morning ini bertujuan untuk menjalin Silahturahmi bersama kepala sekolah, pengawas dan beberapa anggota sekolah lainnya. Dirinya juga menjelaskan bahwa ekosistem sekolah yang baik dan kondusif dapat mendorong peserta didik mengembangkan potensi terbaiknya.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk peserta didik menimba ilmu. Tidak hanya mempelajari materi pelajaran, tapi juga mempelajari cara bersosialisasi, pengembangan bakat dan minat serta mengembangkan karakter-karakter baik,” paparnya.
Akan tetapi, lanjut Suwandi, sangat disayangkan di satuan pendidikan masih ada kasus perundungan pada peserta didik. Ini mengakibatkan efek negatif baik pada korban maupun pelaku. Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia kasus perundungan terhadap anak lebih banyak terjadi dialami siswa Sekolah Dasar.
“Perundungan tidak hanya terjadi secara langsung atau secara fisik, tetapi juga sudah merambah kepada dunia maya yang disebut dengan Cyber Bullying. Bahkan kasus Cyber Bullying meningkat seiring anak-anak banyak menghabiskan waktu di sosial media,” lanjutnya.
Terkait hal ini, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan memandang perlu edukasi dan memperkuat guru, orang tua maupun pemangku kepentingan terkait bentuk maupun dampak dari perundungan untuk menciptakan sekolah aman, nyaman dan menyenangkan.
Walikota Wahdi juga menanggapi bahwa Pemerintah, bekerja sama bersama Kapolres, dan juga Kejaksaan beserta OPD terkait dalam memerangi perundungan di kalangan sekolah.
“Sekolah Ramah Anak (SRA) merupakan salah satu upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama berada di sekolah. Melalui berbagai peranan untuk menjadikan sekolah bersih, aman, ramah, indah, inklusif, sehat, asri, dan nyaman, serta dengan prinsip utama adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup, dan penghargaan terhadap hak anak,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini sekaligus juga sebagai salah satu indikator sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada kategori Nindya Tahun 2022, yang didapatkan Kota Metro pada tanggal 22 Juli 2022 yang lalu.
Pasalnya, SRA merupakan sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.
“Guru memeliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak-anak, kita dititipkan anak-anak sebagai generasi penerus agar bisa terus dijaga dan ditingkatkan prestasinya kedepannya,” ucapnya.
Lanjut Wahdi, fasilitas pendukung dalam menerapkan Sekolah Ramah Anak di sekolah dibuat menyenangkan bagi para siswa-siswinya, baik pada saat mereka berada di dalam kelas maupun di luar kelas. Dimana, pada saat mereka mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah, peserta didik menganggap sekolah ini sebagai rumah keduanya.
Artinya, suasana menyenangkan (bersifat fisik), sedangkan yang nonfisik yakni dari penyambutan mereka saat datang ke sekolah, di dalam kegiatan belajar-mengajar maupun sikap guru ini, pelayanannya sangat ramah terhadap anak. (Dedi.y)