Lounching Program KIPAS MAS Di Koltim, Pj Gubernur Jelaskan Hal Ini
Metronusantaranews.com, Kolaka Timur II Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol (Purn) Dr. (HC) Andap Budhi Revianto, SIK, MH, didampingi oleh Pjs Bupati Kolaka Timur, Ir. Ari Sismanto, resmi meluncurkan program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (KIPAS MAS) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, kamis (14/11/24)
Acara launching tersebut berlangsung di Desa Tumbudadio, Kecamatan Tirawuta, Kolaka Timur, yang dihadiri Unsur Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kepala OPD terkait lingkup Pemprov Sultra, Ketua TPK-PKK Provinsi Sultra Dra Hj Waode Munanah Asrun Lio dan jajarannya
Selain itu, juga turut dihadiri Anggota DPRD Sultra, Hartini Azis AMa, LAN Makassar, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota se-Sultra, Kadis PMD Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara, Forkopimda Koltim, Ketua dan Anggota DPRD Koltim, Kepala OPD Lingkung Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur, TP-PKK Kabupaten Kolaka Timur dan Jajaran, Camat se-Kabupaten Kolaka Timur, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Kolaka Timur, Pelaku Usaha Pangan, serta Masyarakat setempat.
Mengawali kegiatan tersebut, Pj Gubernur dan rombongan disambut dengan tarian penjemputan, Pemberian makanan Bergizi kepada 80 orang sasaran, Peninjauan Gerai KIPAS MAS, Peninjauan Lomba Menu B2SA, Peninjauan Teras KIPAS MAS, Penaburan Benih Ikan.
Selanjutnya, Pj Gubernur dan Pjs Bupati Koltim, menyerahan bantuan Beras Cadangan Pangan Pangan Pemerintah Provinsi kepada 222 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diserahkan secara simbolis kepada 5 penerima.
Kemudian penyerahan Bantuan Pompa Air sebanyak 330 unit dan diserahkan secara simbolis kepada 5 penerima Kelompok Tani. Dan Penyerahan bantuan alat panen (Combine Harvester) sebanyak 5 unit. Terakhir, Pj Gubernur meninjau langsung stok beras di Gudang Bulog Koltim.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Andap Budhi Revianto, mengapresiasi program KIPAS MAS ini. Menurutnya, melalui Inovasi KIPAS MAS ini, menggambarkan miniatur kecil tentang ketahanan pangan, meliputi Ketersediaan pangan dengan Memamfaatkan lahan-lahan kosong yang ada di Masyarakat, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan.
Dijelaskannya, program KIPAS MAS ini, adalah Inovasi dari Pemprov Sultra, melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra. Program KIPAS MAS, adalah sebuah program inovasi penanganan terhadap penyakit yang diakibatkan oleh gizi.
“Program ini bertujuan untuk perbaikan gizi masyarakat dan pola konsumsi gizi seimbang dengan memanfaatkan dana desa minimal 20% untuk kegiatan ketahanan pangan sesuai dengan permendes Nomor : 7 Tahun 2023 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa” ucap mantan Kapolda Sultra ini
”Saya mengapresiasi program KIPAS MAS ini, yang akan dilakukan secara masif dengan memanfaatkan dana desa minimal 20 persen dari alokasi anggaran desa untuk kegiatan ketahanan pangan, sesuai dengan Permendes Nomor 7 Tahun 2023 tentang Prioritas Penggunaan dana desa,” lanjutnya.
Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI ini juga menambahkan, yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan program KIPAS MAS ada 6 yang harus diprioritaskan bersama, yakni Anak stunting usia 0-1000 HPK, Ibu hamil, Ibu menyusui, Calon pengantin, Pengantin baru, Kekurangan Energi Kronis (KEK)
“Kegiatan ini merupakan sebuah inisiatif yang tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik, tetapi juga pada upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), melalui pola konsumsi pangan yang sehat dan bergizi. Ini juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan kesejahteraan bersama” ucapnya
Salah satu alasan pembentukan KIPAS MAS ini kata Pj Gubernur, karena tingginya angka Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia, yang menjadi perhatian serius. Kurangnya pengetahuan dan akses terhadap pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) menjadi faktor utama.
Lalu, ketidak seimbangan porsi dalam menu konsumsi dapat menyebabkan masalah gizi, diantaranya kekurangan gizi (Stunting, Wasting dan Gizi Buruk), kelebihan gizi (Overweight/Obesity), serta kekurangan zat gizi (Anemia).
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa sejumlah permasalahan yang terjadi di Sultra ini, yakni, Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Provinsi Sulawesi Tenggara 81,4 tahun 2024 masih dibawah Skor PPH Nasional yang mencapai 94,1. Target yang ingin dicapai sebesar 94. Kedua, Konsumsi beras masyarakat Sulawesi Tenggara masih sangat tinggi rata-rata 104,6 Kg/Kapita/tahun, sedangkan tingkat nasional sebesar 93,8 Kg/Kapita/Tahun.
Lanjut, Target yang ingin dicapai 85 Kg/Kapita/Tahun. Ketiga, Prevalensi Stunting Tahun 2023 sebesar 30% di atas nasional sebesar 21,6%. Target yang ingin dicapai sebesar 14% pada tahun 2024 dan 0% pada tahun 2030. Keempat, Gizi Kurang Tahun 2023 mencapai 8.573 orang. Dan berat Bayi rendah (Wasting) sebanyak 1.272 orang.
Menurutnya, melalui inovasi Klinik Pangan Sehat Masyarakat (KIPAS MAS) ini diharapkan akan menjawab semua permasalahan terkait dengan penyakit yang diakibatkan oleh gizi.
”Saya mengapresiasi program KIPAS MAS ini yang akan dilakukan secara masif, dengan memanfaatkan dana desa minimal 20% dari alokasi anggaran desa untuk kegiatan ketahanan pangan sesuai dengan Permendes Nomor 7 Tahun 2023 tentang Prioritas Penggunaan dana desa,” ujarnya
Kata dia, berdasarkan Perpress No 81 Tahun 2024 tentang percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal, bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan pangan untuk memenuhi konsumsi pangan B2SA berbasis potensi sumber daya lokal.
“keberagaman pangan lokal ini diharapkan dapat menjadi salah satu strategi untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dengan memberikan alternatif yang lebih beragam dan bergizi” harapnya
Salah satu strategi alternatif yang dapat menekan kebutuhan pangan, melalui penurunan pemborosan pangan. Penyebab pemborosan pangan adalah Perilaku Konsumsi Masyarakat yang Tidak Menghargai Pangan.
Melalui Inovasi Klinik Pangan Sehat Masyarakat (KIPAS MAS) ini menggambarkan miniatur kecil tentang ketahanan pangan. Yakni, Ketersediaan pangan dengan memanfaatkan lahan perkarangan, lahan desa, lahan sekolah, lahan pkk dan lain-lain sebagai sumber pangan keluarga.
Kemudian Aksesibilitas masyarakat terhadap pangan dengan mudah yang tersedia disekitar tempat tinggal serta pemanfaatan pangan oleh masyarakat dengan mengkonsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
”Saya juga ingin mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya yang hadir di sini, untuk terus mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Tidak hanya terkait dengan pola makan sehat, tetapi juga dalam segala aspek kesehatan lainnya, seperti peningkatan akses terhadap air bersih, sanitasi, serta promosi olahraga dan kegiatan fisik yang dapat menunjang kesehatan tubuh,” ujar Pj Gubernur.
Jika kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan kita kata dia, dan itu dimulai dari kesadaran untuk mengonsumsi pangan sehat. Oleh karena itu, mari kita jadikan KIPAS MAS ini sebagai wahana untuk memperluas wawasan tentang pentingnya makanan sehat yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman bagi tubuh kita.
Ditempat yang sama, Pjs Bupati Koltim menambahkan bahwa, Program KIPAS MAS adalah sebuah program inovasi penanganan terhadap penyakit yang diakibatkan oleh gizi.
“Program ini bertujuan untuk perbaikan gizi masyarakat dan pola konsumsi gizi seimbang dengan memanfaatkan dana desa minimal 20 persen untuk kegiatan ketahanan pangan sesuai dengan permendes Nomor 7 Tahun 2023 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa” jelasnya
Ia menyebutkan bahwa ruang lingkup kegiatan KIPAS MAS adalah Teras KIPAS MAS, Kegiatan ini menggambarkan ketersediaan pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan yang tidak produktif.
Lalu Gerai KIPAS MAS, Kegiatan ini menggambarkan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan. Dan Dapur KIPAS MAS, Kegiatan ini menggambarkan pengolahan dan pemanfaatan pangan dengan pemberian makanan ber gizi seimbang kepada 80 orang sasaran (Calon Pengantin, Pengantin baru, ibu hamil dan ibu menyusui serta balita) selama 50 kali makan.
“Program ini diharapkan dilakukan secara masif ke semua desa di Sulawesi Tenggara agar penanganan terhadap stunting dan penyakit gizi lainnya dapat terlaksana dengan baik” tutupnya
Laporan : Redaksi