BATURAJA--metronusantaranews.com--Terkait aksi penggembokan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKU yang terjadi pada Selasa (4/7) lalu, sejumlah masyarakat Kabupaten OKU Kamis (6/7) mendatangi Mapolres OKU.
Kedatangan sejumlah elemen masyarakat ini bertujuan untuk mengadukan oknum anggota dewan yang bertanggung jawab dalam aksi penggembokan tersebut. "Kami minta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus penggembokan kantor rakyat tersebut" ungkap Antoni Chaniago salah seorang aktivis yang mewakili masyarakat OKU.
Menurut Antoni, selain aksi penggembokan kantor, pada insiden tersebut, ada sejumlah fasilitas yang hilang berupa dua meja, empat kursi besar beroda, 52 kursi, dan papan nama Bupati OKU, Sekda OKU Dan Sekwan OKU. "Atas dasar inilah kami minta Kapolres OKU membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas oknum yang bertanggung jawab dalam kasus ini" papar Antoni.
Sebelumnya, Aksi penggembokan itu sendiri terjadi sejak Senin (3/7) sekitar pukul 17.00 WIB sampai Selasa (4/7) siang.
Ironisnya, selain aksi gembok kantor, oknum dewan yang belum diketahui identitasnya itu memerintahkan staf di DPRD OKU untuk menyerahkan perangkat mobiler yang ada di ruang paripurna ke kantor Pemkab OKU.
Bahkan, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD OKU, A Karim dan para kabagnya diminta untuk pindah kantor ke Pemkab OKU. Pungkasnya (Amel)