Puluhan Tahun Mati Suri, Eka Budaya Dihidupkan Kembali

Puluhan Tahun Mati Suri, Eka Budaya Dihidupkan Kembali
Puluhan Tahun Mati Suri, Eka Budaya Dihidupkan Kembali

Kecamatan Bumi Ratu Nuban  ---  Perjalanan yang sangat panjang dan perlu perjuangan yang serius dalam memenajeman suatu perkumpulan, dan ini terjadi pada perkumpulan seni tradisional kuda kepang atau jaranan yang mana pada tahun 80 an hingga tahun 90 an sempat cukup dikenal warga sekitar jadi vakum dan pasif bahkan mati suri tanpa ada kegiatan, namun kini di awal tahun 2023 Kasbun Cs berusaha membangkitkan seni budaya tradisional kuda kepang agar bisa dipentaskan kembali sebagai hiburan rakyat yang masih banyak penggemarnya. Minggu, 26/02/2023 siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Foto dalam gambar penonton berjubel dan berdesakan untuk menyaksikan jaranan Eka Budaya pimp: Bpk Kasbun. =========================

Eka Budaya yang artinya satu budaya dan dalam arti Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi atau secara turun temurun. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Sedangkan Eka Budaya disini masih murni menyajikan jaranan ala Banyumasan yang masih asli dari Jawa Tengah.

Demikian yang dijelaskan Rasito yang dalam keseharian dipanggil "BONCEL" oleh teman sebayanya mengatakan "Eka Budaya adalah seni jaran kepang asli Banyumasan dan sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu, jelas dirinya yang saat ini berdomisili di Kampung Sidokerto dsn 4", terangnya.

" Namun, lanjut "BONCEL", dalam kurun waktu yang lalu selalu terkendala dengan regenerasi sehingga perjalanan nya mengalami maju-mundur, nah sekarang ini kami bersama yang lain tengah berusaha untuk membangkitkan lagi kesenian ini yang ternyata masih banyak peminat penontonnya dan antusias warga demikian banyak, padahal hari ini Minggu (26/02/23) sekedar pentas latihan, akan tetapi tak disangka para penonton dari berbagai tetangga Kampung pada hadir", ujarnya.

Ini hiburan rakyat yang harus kita lestarikan, akan tetapi kami perlu suport dari Pemerintah maupun dari Disporapar karena faktor pendukung Gamelan sudah kurang layak lagi, termasuk Gendang dan sound sistem yang memang belum ada, ungkapnya BONCEL.

Lanjut kata "BONCEL" Kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar bisa membantu seni tradisional Kuda Kepang Eka Budaya, agar tetap eksis dimata masyarakat Lampung umumnya dan khususnya di Lampung Tengah, dan bagi yang berminat untuk menghibur acara khitanan dan lain-lain bisa Anda hubungi nomor telepon 0812 7923 3668, tutup nya.

(Dwi)