5 Fakta BLT Dana Desa 2023 Bakal Dihapus, Ini Dampaknya

5 Fakta BLT Dana Desa 2023 Bakal Dihapus, Ini Dampaknya
5 Fakta BLT Dana Desa 2023 Bakal Dihapus, Ini Dampaknya
Jakarta,- metronusantaranews.com - BLT Dana Desa direncanakan akan dihapuskan tahun depan. Penghapusan BLT Dana Desa akan dialihkan ke bantuan sosial lainnya. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi A Halim Iskandar mengungkapkan , BLT pada 2023 kemungkinan masih dianggarkan, namun bukan untuk penanganan pandemi yang penyalurannya lebih lebih luas, akan tetapi untuk penanganan kemiskinan ekstrem. metronusantaranews.com pun merangkum fakta-fakta menarik terkait BLT Dana Desa yang rencananya dihapus 2023, Minggu (21/8/2022): 1. Alasan BLT Dana Desa Dihapus BLT Dana Desa 2023 bakal dihapus jika anggaran untuk penangangan Covid-19 tahun depan sudah tidak ada. "2023 ketika pandemi ini sudah tidak ada lagi karena dampaknya sudah bisa ditangani, tentu BLT dana desa yang kebijakannya berdasarkan kondisi pandemi covid tentu akan diubah," ujar Gus Halim. 2. Skema Bantuan 2023 "Bisa saja tetap ada BLT tetapi narasi pembangunan berbeda, tahun 2023 narasi yang mendasari penggunaan dana desa BLT adalah percepatan penanganan kemiskinan ekstrem," ujar Mendes. 3. Prioritas BLT Dana Desa Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menjelaskan, selama ini dipahami bahwa kemiskinan struktural menimpa lebih buruk pada Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Sementara PEKKA lebih sulit mendapatkan bantuan dan akses pemberdayaan. Oleh karena itu, BLT dana desa kini memberikan porsi sangat tinggi agar PEKKA mendapatkan bantuan sosial. Proporsi PEKKA tidak pernah kurang dari 30% KPM. Bahkan rata-rata proporsi PEKKA penerima BLT dana desa di lima provinsi melebihi 50%. 4. Dampak Jika BLT Dana Desa Tidak Ada Gus Halim mengatakan, ketika total penerima BLT dana desa turun, maka jumlah PEKKA secara absolut menurun lebih kecil ketimbang Kepala Keluarga Laki-laki. Demikian juga saat total penerima BLT dana desa naik, jumlah PEKKA secara absolut meningkat lebih banyak ketimbang Kepala Keluarga Laki-laki. “Ini artinya, PEKKA aman mendapat BLT dana desa. Akses yang selama ini kurang bagi PEKKA alhamdulillah dengan kebijakan BLT ini PEKKA mendapatkan porsi yang cukup bagus,” ujarnya. Feminisasi BLT Dana desa juga untuk membantu menaikkan proporsi PEKKA dalam penyaluran BLT Dana Desa yang semakin meningkat dari 2,41 juta di 2022 menjadi 2,85 juta di 2022. 5. BLT Dana Desa Cair Rp300 Ribu BLT Dana Desa di Provinsi NTT hingga Mei 2022 sudah cair sebesar Rp312,9 miliar. Satu keluarga penerima BLT Dana Desa mendapatkan Rp300.000.sumber: okezone (Red/JJ)