Dari Hati Yang Tulus Herman bin H.suaidi Membangun Masjid Di Tanah Kelahiran Desa Surabaya

Dari Hati Yang Tulus Herman bin H.suaidi Membangun Masjid Di Tanah Kelahiran Desa Surabaya
Dari Hati Yang Tulus Herman bin H.suaidi Membangun Masjid Di Tanah Kelahiran Desa Surabaya
Oku timur,Desa Surabaya.MEMBANGUN MESJID MANDIRI DI TANAH KELAHIRAN... Desa Surabaya, atas ijin Allah swt,dan niat yg selama ini ku rencanakan, Alhamdulillah dapat ter laksana menurut informasi yg di himpun oleh awak media metro Nusantara news, bahwa pembangunan mesjid di desa Surabaya tepatnya di kecamatan madang suku 3, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan di biayai sendiri oleh pak Herman bin H.suaidi atau yg lebih akrab di panggil H. Cik Aman. Herman bin H.suaidi adalah putra asli pribumi dari desa surabaya Oku Timur, Beliau dapat di katakan selama ini merantau dan juga mencari nafkah untuk keluarga di rantau dapat di katakan lebih kurang 30 tahun beliau di rantau tepat nya di Bandar jaya Lampung tengah,beliau mempunyai usaha depot kayu dan juga beberapa hektar kebun sawit. Sehingga dapat dibilang beliau sukses hidup di rantau,dan sampai akhirnya beliau timbul niat untuk membangun sebuah mesjid di tanah kelahirannya.... menurut informasi dari tim Metro Nusantara news,yg mewawancarai beliau dalam hal ini pak, H.herman atau H. Cik aman, mengatakan. "tujuan saya untuk membangun mesjid di tiuh ku sija? 1. karena saya ingin membangun untuk masyarakat banyak.2. Saya membangun mesjid ini, bukan karena orang kaya,atau pun orang Hebat....,itu semua tidak ada dalam pikiran ku. 3. karena saya sudah lama hidup di rantau jdi saya lihat baik itu desa ataupun di sepanjang jalan raya atau lintas, banyak mesjid berdiri di pinggir jalan. nah, timbul dalam benak saya,bahwa desa HT saya belum ada bangunan mesjid di pinggir jalan raya, apalagi di lokasi mesjid tersebut di lokasi jalan lintas tran batumarta-surabaya-kotanegara," Terangnya. Adapun mesjid yg saya bangun ini ber ukuran badan bangunan nya 10x10 m,dan lebar teras nya ukuran 2,5 m.(depan,samping kiri kanan). yang di bangun di atas tanah seluas 30 L. panjang 80 m. Dan apabila nanti sudah selesai maka mesjid ini,akan saya serahkan kepada masyarakat desa Surabaya,bahwa mesjid ter sebut bukan punya saya,tetapi milik kita Bersama,kata pak herman. Dan menurut kepala tukang yg berhasil kami himpun yaitu pak..Sugi.., insya Allah sholat idul Fitri th.2023 sudah rampun,kalau tidak ada halangan. (red/suhria/tim) Editor: IMAR