Gelar Aksi Demonstrasi, HMI Cab. Konawe Minta APH Segera Melakukan Penyelidikan Terkait Pembangunan Jembatan Penghubung Di Kecamatan Latoma.
Meteonusantaranews.com - Konawe - HMI Cabang Konawe menggelar aksi demonstrasi di kantor PUPR Konawe, Kejari dan Polres Konawe terkait Pekerjaan pembangunan jembatan penghubung di kecamatan latoma kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara yang diduga terjadi penyimpangan, Rabu (23/3/2022).
Pekerjaan pembangunan jembatan penghubung yang terletak di desa wowalatoma tersebut tuai sorotan salah satunya datang dari HMI cabang Konawe, pasalnya, anggaran pembangunan jembatan yang digunakan cukup pantastis yaitu sebesar Rp 1.500.000.000.
Bagaimana tidak, pekerjaan jembatan penghubung tersebut diduga telah dicairkan seluruh anggaran pembangunannya diluar dari anggaran pemeliharaan, namun kondisi jembatan tersebut patut dipertanyakan.
Ketua HMI cabang Konawe, Irfan, dalam orasinya didepan PUPR Konawe mengatakan bahwa pekerjaan pembangunan jembatan penghubung di kecamatan latoma dengan anggaran sebesar Rp 1.500.000.000 dan di kerjakan oleh CV Antazena dengan nomor kontrak PK.14/Kontrak/PPKBM/DPUPR/PKP/VI/2021, diduga terjadi penyimpangan.
Ia juga menduga pekerjaan jembatan tersebut telah menyerap anggaran pembangunan jembatan penghubung hingga 100 persen ( diluar anggaran pemeliharaan), bahkan dirinya juga mengindikasi adanya dugaan rekayasa pembuatan laporan progres hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor, sehingga dapat mencairkan anggaran sampai dengan 100 persen
Aktifis Konawe ini juga menduga jika perusahaan tersebut di pinjam pakaikan sehingga kualifikasi pengalaman dan kemampuan pihak kontraktor yang melakukan pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Masih, Irfan, berakhirnya pekerjaan fisik pembangunan jembatan penghubung diduga volume atas capaian sebagaimana jumlah anggaran yang direalisasikan tidak sesuai dengan volume laporan hasil pekerjaan yang dilaporkan, inikan aneh.
Tak hanya itu, ia juga menduga adanya hubungan yang sangat mesra antara tim pengawasan dan konsultan pengawas dalam persetujuan laporan fisik guna pencairan dana pada setiap pencairan/termen.
Untuk itu, Irfan, sapaan akrabnya meminta secara tegas kepada APH untuk segera melakukan penyelidikan terkait pekerjaan jembatan penghubung di kecamatan latoma.
Sementara itu, Kasi pidana umum, Marwan Arifin, yang ditemui awak media diruang kerjanya usai menerima masa aksi, mengatakan jika pihaknya akan menindaklanjuti atas laporan atau data awal yang diserahkan oleh massa aksi kepada pihaknya.
"Dalam waktu dekat teman-teman akan menindaklanjuti sekaligus menelaah atau upaya penyelidikan sehubungan dengan dugaan tindakpidana korupsi dalam pembangunan jembatan penghubung di kecamatan latoma " ungkapnya
Kata, Marwan Arifin, bahwa teman - teman dari intel Kejari bakal turun mengecek langsung atas laporan atau data awal yang disampaikan oleh masa aksi terkait kebenaran informasi tersebut
Diketahui, aksi demonstrasi yang digelar di PUPR Konawe, tak satupun pejabat dinas yang menerima masa aksi untuk menjelaskan proyek pembangunan jembatan penghubung yang diduga menyimpang.
Sampai berita ini ditayangkan, media metronusantaranews.com akan terus mengkonfirmasi pihak-pihak terkait, untuk menjelaskan secara detail atas dugaan penyimpangan proyek pembangunan jembatan penghubung di kecamatan latoma. (*)
Laporan : Helni Setyawan/Risko Julianto