Lampung timur - musim tahun ini banyak firus penyakit mulut dan kuku menyerang sapi sapi warga desa kecamatan metro kibang,maka sapi-sapi tersebut akan lumpuh bahkan bisa mati seperti yang terjadi saat ini.
Di sini banyak sapi yang terkena firus PMK, penelusuran wartawan di wilayah margototo ternyata betul ada sapi sapi yang sudah terpapar juga dalam proses karantina mandiri.
Menurut salah satu pemilik sapi Mbah karikem kebingungan untuk mengatasi ternaknya, yang terserang penyakit mulut dan kuku PMK. "saya sudah bingung mas dengan sapi saya, padahal sudah berbagai cara untuk mengobati sapi saya yang sudah lumpuh dan kemaren sudah diobati, hasilnya juga belum ada sudah aku lakukan, apa kata orang sudah kami lakukan", tutur Mbah karitem.
"Untuk itu agar pemerintah kabupaten Lampung timur melalui dinas peternakan bisa memberi sosialisasi membantu masyarakat untuk pencegahan penularan penyakit mulut dan kuku PMK yang menyerang sapi", tegasnya.
Lanjutmya, infestigasi dilakukan ke oleh awak media menuju di kantor kecamatan metro kibang dan bertemu dengan pak Indra selaku camat, dia menjelaskan bahwa untuk yang bertugas di wilayah sini, dari dinas peternakan adalah bapak jamil juga beliau menghubunginya melalui telepon dan bisa terhubung.
"Bahwa untuk penanggulangan pencegahan penularan PMK di lakukan vaksin sapi di metro kibang, yang sementara ini dilakukan di desa Jaya asri dan desa Margosari", kutip Jamil di bicarakan camat metro kibang Indar Gunawan.
"Juga untuk daerah yang sudah terpapar belum bisa dilakukan vaksinasi dikarenakan untuk radius 3 km akan juga ikut terpapar maka harus seteril baru bisa dilakukan pemaksinan ke sapi", ucapnya, Senin (/15/8/22).
Selajutnya, di lapangan perwakilan kantor peternakan untuk dinas, ternyata kecamatan metro kibang tidak punya DPP dan sementara ini masih ikut induk di batanghari itu pun meliputi 3 kecamatan sekampung,batanghari dan metro kibang.
Setelah itu media ini melalui WA bapak jamil selalu Matri sapi mengatakan bahwa untuk sosialisasi sudah dilakukan di desa melalui kepala desa,perangkat desa dan masyarakat peternak baik penangglangan juga pencegahan PMK.
Dan untuk sementara ini untuk kuota wilayah juga peternak sapi sangat banyak maka untuk pemak sinan sudah dilaksanakan di desa Margosari dan Jaya asri. Sedangkan untuk wilayah lainya menunggu karna vaksin masih terbatas ataupun belum mencukupi ucap Jamil.
Lanjut Jamil, "untuk pemaksinan tidak bisa dilakukan untuk wilayah yang sudah terkena penyakit PMK karna untuk dapat di asumsikan, bahwa sapi dilingkungan tersebut akan ikut terkena imbas firus PMK".
"Bagi sapi-sapi yang sudah terkena virus maka di harapkan para pemikik peternak sapi sementara di karantina mandiri terlebih dahulu karna kecamatan tidak ada tempat untuk karantina sapi", tutupnya. (Samsi/Muh)