tampak dalam foto SWT ( 57) saat dikonfirmasi didepan rumahnya
Kecamatan Trimurjo --- Sungguh sangat disayangkan, Trimurjo adalah salah satu Kampung yang berbentuk Kelurahan sejak tahun 1980 an di Kabupaten Lampung Tengah Prov. Lampung, namun sayangnya dengan perubahan status Kelurahan tidak serta merta diikuti pembangunan yang diharapkan oleh masyarakat, bahkan keadaannya lebih baik secara pisik / insfrastruktur daripada Kampung ketimbang Kelurahan Trimurjo.
Hal ini dikeluhkan juga oleh salah satu warga sebut saja SWT (57) warga RT 22 RW 10 Kelurahan Trimurjo yang kebetulan rumahnya selalu terdampak banjir.
Kepada media ini dirinya mengungkapkan permasalahan penyebab banjir ketika hujan turun, adalah dengan adanya pendangkalan pada parit dan lobang gorong-gorong yang kurang lebar sehingga ketika hujan deras kapasitas gorong-gorong tidak mampu mengeluarkan air dari hulu, terangnya.
"Tempat kami ini jadi langganan banjir, sambungnya SWT dan masuk kedapur airnya, sumur kami tidak bisa dipergunakan jika musim hujan begini, pasalnya bau yang tak sedap dari rembesan halaman sekitar dan ini tentunya tidak sehat airnya karena juga menjadi keruh", jelasnya.
Masih kata dia (SWT) , sejak COVID-19 melanda dunia khusus nya di Lingkungan kami sudah tidak lagi diadakan bersih-bersih parit sehingga ketika hujan selalu banjir, contohnya semalam ketika hujan waktu maghrib (18.20) 17/02/23 air masuk ke ruang dapur, dan jika hujan lagi malam ini bisa lebih lama lagi keringnya, hujan sekali saja bisa sampai satu minggu halamannya bisa tuntas, dan inikan tidak sehat dan bisa menimbulkan penyakit seperti malaria dan menjadi sarang hewan berbisa seperti ular dan lain-lain, ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan SUTOPO (62) yang merupakan warga RT 22 RW 10 Kelurahan Trimurjo, dirinya berharap drainase sepanjang 500M didepan rumahnya segera diperbaiki agar ketika hujan tiba tidak banjir, sebab dirinya memelihara hewan ternak kambing dan jika hujan seperti kemarin malam banjir yang mengakibatkan kotoran kambing tercecer kemana-mana, ujarnya.
Lanjut kata TOPO panggilan akrabnya, jalan depan rumahnya kurang lebih 40 M selalu tergenang air, pasalnya parit disepanjang depan rumah warga setempat sudah dangkal dan tidak ada pengerukan ataupun gotong royong dari warga setempat dan ini sangat disayangkan seolah masyarakat tidak peduli lagi dengan lingkungan yang terlihat kumuh, tutupnya.
Ditempat yang berbeda Dwi Hartoyo warga RT 21 RW 10 Kelurahan Trimurjo juga menyesalkan Pemerintah dan pihak terkait seakan tak peduli dengan keadaan yang terjadi di sini, pasalnya jika turun hujan sekitar 1 jam seperti kemarin malam air masuk kerumah, penyebabnya gorong-gorong yang telah rusak dan parit sudah pada dangkal sehingga air dari arah selatan dan timur masuk kerumah, ujarnya.
Masih kata Dwi sapaannya sehari-hari, agar Pemerintah Daerah Cq. Dinas PUPR Kabupaten Lampung Tengah agar bisa mendengarkan keluhan warga, jadikan status Kelurahan yang bersih dan sehat, tutupnya.
(Red)