Korwil Diduga Bisnis, Sejumlah Kepala UPT SD Keluhkan Pembelian Buku Modul Tak Berguna

Korwil Diduga Bisnis, Sejumlah Kepala UPT SD Keluhkan Pembelian Buku Modul Tak Berguna
Korwil Diduga Bisnis, Sejumlah Kepala UPT SD Keluhkan Pembelian Buku Modul Tak Berguna
JENEPONTO, - Terkait penyaluran buku Modul kesemua sekolahan tingkat SD, Koordinator Dikbud disejumlah Kecamatan disorot memeras dana BOS dan meresahkan sejumlah Kepala UPT SD, lantaran buku modul yang didrop masuk di sekolahnya masing-masing, hanya bertumpuk mubazir tak berguna. Beberapa Kepala UPT SD kepada Media ini membeberkan, bahwa kita para Kepsek pada mengeluh dengan adanya Buku Modul yang dipaksakan masuk di sekolahan sekalipun tidak dipesan. "Kita dipaksakan mengambil buku modul itu sekalipun kita tidak pesan dan sekalipun hanya bertumpukan saja tak berguna karena mubazir saja tidak dipakai atau tidak digunakan". Ucap beber beberapa Kepala UPT SD. Menurut beberapa Kepala UPT SD buku modul itu didrop dari Korwil masuk kesemua sekolahan di wilayah kerjanya untuk semua siswa mulai dari kelas satu, hingga kelas VI yang dibayarkan melalui dana Operasional Sekolah ( BOS), hingga berpuluh puluh juta rupiah persekolah atau sesuai jumlah siswa. Juga dikatakannya, bahwa setiap 6 bulan atau setiap semester pihak Korwil mendrop buku modul ke semua sekolahan, sekalipun tanpa didasari dengan nota pesanan atau pembelian. "Sekarang tahun ajaran baru kita dikasi lagi padahal yang kemarin tidak dipakai kecuali tinggal saja bertumpuk percuma saja tidak ada gunanya". Ucap para Kepsek kepada Media ini pada Selasa, 12 Juli 2022. Selain buku modul yang dikeluhkan oleh sejumlah Kepala UPT SD, juga adanya penyaluran buku Amalia Ramadhan yang juga dibayarkan melalui dana BOS dengan harga 50 ribu perbua kali semua siswa diwajibkan mengambil walaupun tanpa nota pesanan juga. (Tim/LAPORAN/BASRI TOLA)