Lhokseumawe, Himpunan mahasiswa Islam cabang Lhokseumawe-Aceh Utara memperhatikan potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kota Lhokseumawe yang perlu diberdayakan pemerintah kota, minggu (05/09/2021).
Mengingat potensi kota petrodolar ini yang kian meningkat, HMI menilai pemerintah kota Lhokseumawe harus menggalakkan sektor UMKM.
"Sekarang zamannya lagi trend soal UMKM, karena prekonomian masyarakat terbantu, dan Insyaallah kota pun maju, jika sektor UMKM ini menjadi salah satu titik fokus Pemda,"kata Muhammad Furqan, Kabid kewirausahaan, HMI cabang Lhokseumawe-Aceh Utara,(05/09).
Berdasarkan pantauan Kabid kewirausahaan HMI ini, kota Lhokseumawe pada tahun 2021 punya APBK senilai Rp 833,7 miliar, angka ini menurutnya begitu fantastis.
"Jika tahun depan juga APBK kota kita segini, kan bisa juga ada ploting dana di dinas koperasi untuk menambah UMKM masyarakat, tiap-tiap kecamatan,"ujar Furqan.
Furqan yang juga mahasiswa fakultas ekonomi bisnis Unimal ini juga sepakat, dengan dibangunnya sentra pemasaran UMKM di Aceh oleh kementerian sosial RI, ia mengatakan bahwa sentra pemasaran ini adalah peluang ekonomi masyarakat.
"Ini hal yang perlu kita dukung, namun kesiapan Pemda juga harus dilihat, agar produk kiga dilhokseumawe ini bisa dipasarkan disana, dan bisa kita capai kemajuan Lhokseumawe ini,"tuturnya.
Lanjut Furqan, produk UMKM seperti hasil dari UMKM jahit teupok teungoh contohnya, harus ditingkatkan.
"Dan perhatian pemerintah kota pada UMKM ini sangat penting, dan kita siap mendukung upaya pemerintah disektor UMKM ini, dari bidang kewirausahaan,"imbuhnya
Ia juga menekankan, pemerintah kota Lhokseumawe pun harus selalu update perkembangan UMKM yang ada di Lhokseumawe.
"Dengan melihat perkembangan langsung, pemerintah kota tau apa keluhan dan kebutuhan para pelaku UMKM yang ada di kota ini,"pungkasnya.
Selaku pemerhati kegiatan usaha masyarakat, Furqan tak ingin lebih banyak usaha luar yang maju di daerah Lhokseumawe ketimbang usaha lokal atau UMKM itu sendiri.
Menurutnya, banyak usaha luar negri, seperti minimarket dsb, yang tak mungkin dilarang, cuman matanya, ia tak ingin masyarakat Lhokseumawe terlalu konsumtif terhadap perdagangan dari luar namun sampai kurang produktif.
"Makanya kita ingin UMKM ini sangat didukung dan diberdayakan oleh Pemda, Insyaallah kita pantau dan suarakan ini pada Pemkot Lhokseumawe,"tandas Kabid kewirausahaan HMI cabang Lhokseumawe-Aceh Utara. Rls (Joni)