metronusantaranews.com -- Lampung Selatan -- Jembatan Alternatif penghubung di dua Dusun karya bersama dan Dusun karya makmur Desa karya tunggal kecamatan katibung lampung selatan jadi bahan pertanyaan warga.
[caption id="attachment_20144" align="alignnone" width="300"]
Photo Kondisi Pembangunan Jembatan Yang Mangkrak Hanya Pondasi dan Kerangka Besi Saja[/caption]
Pasalnya, Ratusan warga masyarakat yang melalui jalan tersebut terjatuh dan luka-luka yang ditakutkan warga, bisa-bisa nanti ada korban jiwa.
Informasi yang dapat dihimpun di lapangan oleh awak media, pada hari Selasa 17 Mei 2022, pukul 10.22.Wib, jalan alternatif penghubung di dua Dusun karya bersama dan Dusun karya makmur yang di bangun jembatan hanya sebatas pondasi serta besi-besi berukuran 12/14 in yang diduga meranjau masyarakat yang melintas pengemudi roda dua (motor), yang di bangun oleh kepala desa "Tubagus, pada tahun 2021 lalu dengan anggaran Dana SILPA, sisa lebih pembiayaan anggaran di tahun-tahun sebelumnya, sebesar Rp:300juta namun sampai saat ini belum selesai.
[caption id="attachment_20145" align="alignnone" width="300"]
Photo Kondisi Pembangunan Jembatan Yang Mangkrak Hanya Pondasi dan Kerangka Besi Saja[/caption]
"Masyarakat diwilayah jalan tersebut saat di konfirmasi dengan awak media. Mereka mengatakan lama-lama jembatan itu bisa menelan korban nyawa bang, karena ulah kepala desa ini. Jembatan tersebut seolah olah sengaja meranjau masyarakat yang melewati jalan tersebut, karna melintang malang nya pondasi serta puing puing besi dan di tutupi rerumputan. Apa lagi waktu datang nya hujan gerimis aja, kami ga sanggup melewati jalan jembatan tersebut bang,"Ujar mereka yang enggan di sebutkan nama nya.
[caption id="attachment_20146" align="alignnone" width="300"]
Kantor Balai Desa Karya Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan[/caption]
"Ditempat yang berbeda, Saat media Ini, mendatangi Aparatur desa, yang sedang piket di kantor desa, Desa karya tunggal. saat di konfirmasi terkait Pembangunan jembatan penghubung di dua dusun itu, Mereka pun sangat mengeluhkan dan mempertanyakan nya terkait pembangunan jembatan tersebut.?!..
"Ada salah satu Aparatur desa tersebut melontarkan omongan, kepala dusun Pom, bukan puluhan lagi pak, sudah ratusan warga yang lewat hampir rata rata terjatuh dan luka lecet lecet dan motor mereka rusak, ini saya sendiri di situ jadi korban, bawa anak kecil dua terjatuh pak.
Iya dana untuk membangun jembatan itu kan dana hasil temuan Inspektorat pada tahun 2020 yang lalu, bahkan itu infonya kasus sudah masuk di Kejaksaan kalianda, karena ada yang melaporkan saat itu, katanya Lembaga LSM yang melaporkan, dalam laporan nya tersebut, hasil temuan inspektorat dan kades harus mengembalikan dana sebesar Rp: 300Juta,"kata perangkat Desa
Lalu dana pengembalian tersebut di tambah dengan dana SILPA dari tahun 2016 s/d 2021. Dana tersebut di alih kan untuk membangun jembatan penghubung dua dusun itu, namun pengalihan dana pembangunan tersebut hanya sebatas pondasi itu aja mas, lalu mengendap sampai sekarang, yang kami pertanyakan kemana dana 300juta itu, dan apa tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum (APH) kita, kok adem adem aja,"Ujarnya. (Tim)