Proyek Kodam Aceh Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Tersier di Aceh Utara Diduga Abaikan Kualitas

Proyek Kodam Aceh Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Tersier di Aceh Utara Diduga Abaikan Kualitas

MetroNusantaraNews.com, Aceh Utara - Proyek peningkatan dan rehabilitasi jaringan tersier yang berada di bawah Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera I Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Sumatera I Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan SDA-IV Provinsi Aceh,

Pelaksanaan Kodam Iskandar Muda daerah irigasi Jambo Aye Langkah berada di Gampong Matang Arongan, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh diduga tidak dikerjakan sesuai standar kualitas. Temuan tersebut mencuat setelah sejumlah warga dan pemerhati pembangunan daerah menilai kondisi pekerjaan di lapangan terlihat kurang maksimal dan terkesan terburu-buru.

Proyek yang bersumber dari anggaran pemerintah tersebut seharusnya menjadi upaya untuk memperbaiki saluran irigasi pertanian guna menunjang peningkatan hasil panen masyarakat. Namun berdasarkan pantauan awak media pada, Senin (10/11/2025) di beberapa titik lokasi, tampak material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi, mulai dari campuran semen diduga banyak campuran pasir hingga struktur bangunan terkesan kurang kokoh.

Salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pada proyek saluran tersebut banyak campuran pasir daripada semen meski proyek belum sepenuhnya selesai dikerjakan. Menurutnya, hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa saluran tersebut tidak akan bertahan lama terutama saat debit air meningkat di musim tanam mendatang.

“Kalau begini kualitasnya, kami khawatir sebentar saja sudah rusak lagi. Padahal irigasi ini sangat penting bagi sawah kami,” ujarnya.

Selain itu, minimnya pengawasan dari pihak Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera I Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Sumatera I Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan SDA-IV Provinsi Aceh, menjadi sorotan masyarakat. Mereka menilai bahwa meskipun proyek dikerjakan oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (Kodam Iskandar Muda), tetap harus diawasi secara melekat agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses pelaksanaannya.

Warga juga menyampaikan kepada media ini, bahwa semua proyek pemerintah, termasuk yang dilaksanakan oleh institusi militer, wajib mengikuti aturan teknis dan standar kualitas yang jelas. Ia menegaskan bahwa transparansi dan kualitas konstruksi harus menjadi prioritas agar manfaat proyek benar-benar dirasakan masyarakat.

“Siapa pun kontraktornya dan instansi pelaksananya, jika proyek menggunakan uang negara maka harus memenuhi standar teknis dan diawasi dengan ketat. Ini bukan soal siapa yang mengerjakan, tetapi bagaimana hasilnya untuk rakyat,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kodam Iskandar Muda maupun instansi teknis terkait dalam hal ini Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera I Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Sumatera I Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan SDA-IV Provinsi Aceh, belum memberikan klarifikasi resmi mengenai dugaan tersebut. Masyarakat berharap pemerintah daerah maupun pengawas proyek segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan ulang sebelum pekerjaan dinyatakan selesai dan diserahkan.

Proyek irigasi tersebut diharapkan dapat menopang produktivitas sawah di kawasan Aceh Utara. Karena itu, warga meminta agar kualitas pekerjaan diperhatikan serius demi keberlanjutan manfaat bagi petani.(FAHRID)