WALIKOTA METRO MONITORING PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI METRO BARAT
Metro, Lampung - Pemerintah Kota Metro melakukan peninjauan terhadap pembangunan infrastruktur kelompok masyarakat (pokmas) beberapa kelurahan yang ada di Kecamatan Metro Barat. Rabu (30/08/2023)
Walikota Metro dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp. OG (K), MH bersama oleh Asisten II Yeri Ehwan, Kadis PUTR Robby, Camat Metro Barat Triyono, dan seluruh Lurah yang ada di Kecamatan Metro Barat.
Beberapa titik peninjauan antara lain yaitu, balai kelurahan yang sedang dalam proses pembangunan tetapi akan ada perubahan bentuk bangunan untuk lahan parkir Puskesmas Mulyojati dikarenakan lahan parkir Puskesmas yang kurang.
“ini bangunan bekas omah peluk bisa di ubah menjadi lahan parkir untuk puskesmas juga, sehingga lahan parkir yang cukup sehingga tidak ada yang parkir di badan jalan dan tidak menghambat lalu lintas masyarakat yang hendak lewat gang ini” Ucap Wahdi
penanda tanganan Naskah Hibah Rumah sakit Muhammadiyah, perbaikan jalan disekitar ruas Jl. Kaca Piring, Ganjar Asri, Metro Barat dan pembangunan masjid di Daerah Perumahan Golden Village, Jl. Sumbawa I, Ganjar Asri, Metro Barat.
“Pada dasarnya nilai moralitas itu dibangun oleh pemerintah, dan kita tidak bisa menilai sendiri. Penilaian itu dinilai dan diperhatikan oleh masyarakat,” ujar Wahdi dalam sambutan sebelum turun lapangan.
Wahdi meminta, setiap pemimpin baik itu camat ataupun kelurahan harus memiliki pola kepemimpinan yang terstruktur, agar apa yang direncanakan bisa berjalan sesuai tanpa ada kesalahan.
“Saya sangat menekankan pada kompetensi, karena ketika sudah memiliki pengetahuan dan keahlian sehingga tidak ada lagi kesulitan. Pemerintah juga harus mampu berkolaborasi dengan adanya keseimbangan dan memberdayakan masyarakat dalam program-program pemerintah,” lanjut Wahdi.
Wahdi berpesan bahwa pembangunan harus tetap memperhatikan lingkungan sekitar. Ia menilai, untuk Kecamatan Metro Barat sudah cukup baik.
Di akhir kegiatan, Wahdi menghimbau kepada masyarakat jika efek pembangunan itu pasti ada, namun sudah dibicarakan kepada konsultan untuk menangani dampak pembangunan yang menjadi permasalahan di masyarakat.
“Contohnya dampak yang berupa debu, sehingga perlu adanya koordinasi dan komunikasi kepada masyarakat. Diharapkan peran lurah, serta pamong-pamong lainnya agar permasalahan ini dapat diatasi dengan cepat dan baik,” pesan Wahdi di akhir monitoring jalan. (ADV)