Bacaleg Syarifatulloh: Pesta Rakyat Persiapkan Era Demokrasi

Bacaleg Syarifatulloh: Pesta Rakyat Persiapkan Era Demokrasi
Bacaleg Syarifatulloh: Pesta Rakyat Persiapkan Era Demokrasi
Bogor- Dalam dekat ini rakyat Indonesia, akan mempersiapkan pesta demokrasi. Yang mana pesta demokrasi itu, memilih calon pemimpin Daerah yang berkualitas, baik di Kabupaten maupun Provinsi di seluruh Indonesia. Pemimpin daerah, Kabupaten dan Provinsi itu tentunya , mereka mempunyai visi misi jitu, untuk memberikan dampak positif. Sehingga dapat melahirkan perubahan bagi daerah pemilihannya masing masing. Seperti halnya sosok Syarifatulloh seorang pria yang berusia 50 tahun. Syarif sapaan akrabnya Ia mengatakan di sela - sela kesibukannya di Ciomas Bogor. Syarif membeberkan keikutsertaan, dalam kontestasi Calon Legislatif. Kami terpanggil, untuk mencalonkan, diri sebagai Bacaleg DPRD Kabupaten Bogor. Hal ini kami ingin mencoba' untuk mengadu nasib. Dan ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat Kabupaten Bogor, di daerah kami, Kata Syarif. Kami dipercaya dan di utus oleh partai kami, untuk berjuang dalam kontestasi caleg daerah pemilihan tiga (Dapil 3), seperti Ciomas, Cijeruk, Cigombong, Caringin, dan lain sebagainya yang berhubungan dapil kami. Keikutsertaan ini, kami melalui perahu dari Partai Bulan Bintang. Visi Misi kami adalah: Kami terpanggil dan ingin mewujudkan rasa kemanusiaan, dan kepedulian, dalam bersosial di tengah tengah masyarakat kita. Oleh karenanya Ia ingin, mewujudkan harapan dan cita cita, untuk mengangkat para Anak Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa atau Jompo, mendapatkan perhatian khusus darinya. Kemudian Pendidikan. Persoalan pendidikan merupakan landasan sangat penting, untuk mengedepankan harapan cita-cita bagi" putera puteri bangsa yang bermartabat. Kami mengharapkan peranan pendidikan sangat utama, untuk menorehkan sejarah dimasa lalu. Mengapa kami ingin mengangkat tatanan ini, karena kami akui pendidikan saat ini sudah berjalan sangat pesat, dan disertai era zaman digital. Akan tetapi masih ada yang tertinggal, ialah budaya tata krama santun, para siswa sekolah, dari tingkat dasar hingga menengah, ada yang tertinggal di sini. Seperti kita teringat dikala ketika kecil dahulu, kami menerima pendidikan sangat berarti. Telah tertuang seperti Pendidikan Moral Pancasila, PSPB, Sejarah, dan Pendidikan Agama. Kami teringat dan tertulis di buku sekolah, di sana ada pembelajaran tentang Budaya, Tata Krama, dan mengenal sejarah riwayat kerajaan Indonesia, para pahlawan dan pejuang di masa masa lampau. Inilah yang akan kami perjuangkan, apabila kami dipercaya dan di pilih untuk mewakili, masyarakat Kabupaten Bogor, Ujar Bapak dua anak ini. Dilanjut baik pendidikan maupun kesenjangan sosial, ini ada kaitannya dengan visi misi kami. Untuk memerdekakan hak hak mereka. Misalkan anak yatim piatu. Mereka anak yatim piatu, bukan sekedar diberikan makan saja, tetapi mereka perlu pendidikan gratis, walau secara subtansi data mereka tidak lengkap atau hilang misalkan. Nah ini perlu kita berikan pendidikan baginya, mengapa kami sampaikan di sini, karena itu sudah jelas ada anggarannya. Bagi kami tidaklah sulit tinggal kita data, dan kita pandu ke Instansi terkait. Begitupun dengan para Dhuafa/ wanita Jompo, ini sama halnya dengan anak yatim piatu. Asalkan catatan, kita menginginkan mereka benar dan perlu uluran tangan dari kita, Tutup Syarifatulloh.( Bule )