Diduga Tanah Warisan di Taman Raja Sengketa Dengan PT Agro Wiyana: Masyarakat Berharap ke Pemkab Tanjab Barat Dapat Selesaikan Masalah

Metro Nusantara News - Tanjabbar – Sengketa lahan antara masyarakat Desa Taman Raja dan PT Agro Wiyana kembali mencuat, memicu gelombang protes dan kekecewaan yang mendalam di kalangan warga.
Ketua Adat Desa Taman Raja, Nasruddin, dengan suara lantang mendesak Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Pemkab Tanjabbar) untuk segera menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama ini dengan seadil-adilnya.
Nasruddin, yang juga merupakan tokoh sentral di balik Kelompok Tani Titian Harapan, mengungkapkan bahwa ratusan hektar lahan di RT 13 Desa Taman Raja, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah lama dikuasai oleh PT Agro Wiyana, padahal tanah tersebut adalah warisan leluhur yang seharusnya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.
"Kami sudah dua kali menggelar aksi unjuk rasa bersama masyarakat dari sepuluh kelompok tani Desa Taman Raja, menuntut agar hak kami dikembalikan," ujar Nasruddin dengan saat ditemui di kediamannya. Pada Selasa (16/9/2025).
Menurut Nasruddin, lahan yang kini menjadi sengketa itu dulunya adalah hutan rimba yang dengan susah payah dibuka oleh para pendahulu mereka.
"Dulu, orang tua kami membabat hutan ini dengan peluh dan air mata, demi mewariskan kebun yang subur kepada kami," kenangnya dengan nada sedih.
"Bahkan, ada seorang saksi hidup yang masih bersama kita hingga saat ini, seorang warga yang ikut serta membuka hutan tersebut. Beliau adalah penjaga memori kolektif tentang perjuangan kami," tambahnya dengan penuh haru.
Nasruddin juga mengungkapkan tentang kehadiran Tim Terpadu (Timdu) Kabupaten Tanjung Jabung Barat baru-baru ini turun ke lokasi sengketa untuk melakukan investigasi dan pengukuran.
"Kami sangat berharap, dengan turunnya Timdu, kebenaran akan terungkap, dan keadilan akan ditegakkan. Jangan biarkan hak-hak kami terus diabaikan," tegasnya.
Dengan nada suara yang bergetar, Nasruddin menyampaikan pesan bahwa kesabaran masyarakat sudah mencapai titik nadir. Mereka menuntut keadilan dan berharap Pemkab Tanjab barat dapat menyelesaikan persoalan ini