Jeneponto - Terkait pengadaan bantuan ternak sapi akibat dampak banjir bandang tahun 2019 tiga tahun silam, kini terkesan tertuai sorotan dari berbagai kalangan masyarakat, lantaran diduga penyedia kurang profesional, karena sapi yang diturunkan ke kelompok dikabarkan ada beberapa ekor yang cedera sakit mata, patah tulang, kurus
dan bahkan ada yang mati.
Padahal mengingat besar anggaran pengadaan bantuan ternak sapi yang terkena dampak banjir bandang tahun 2019 itu menelan anggaran sebesar 1,1 Milyar dengan 150 ekor sapi yang bersumber dari anggaran kementrian keuangan melalui Dinas BPBD kabupaten Jeneponto yang diperuntukkan untuk 5 kelompok ternak di lima kecamatan.
Salah satu sumber melalui akun facebooknya menilai pelaksana atau penyedia bekerja secara tidak profesional lantaran pembagian sapi didesa Bululoe kecamatan Turatea ada yang kena penyakit mata ada juga yang patah
Lanjut dikatakannya secara tertulis pada akun Facebook yang konon adalah seorang aktivis # stop tipu-tipu masyarakat, # 2 ekor yang mati harus diganti, # yang patah harus diganti, # yang sakit harus di ganti.
Sementara sumber lain yang diketahui adalah seorang Ketua ormas KPMP kabupaten Jeneponto dalam tulisannya melalui akun Facebook mengatakan sejujurnya kami ormas KPMP sangat miris dengan adanya indikasi pengalihan bantuan tersebut.
Akan hal tersebut sangat kami pandang perlu pihak terkait terkhusus inspektorat pemkab Jeneponto dan pihak aparat hukum untuk melakukan pengecekan ataupun monitoring lebih detail, agar penyaluran bantuan itu seutuhnya tepat sasaran dan bukan indikasi kongkalikong pihak pihak tertentu yang pro aktif terlibat meraih dan menuju jalur korupsi.
Sekaitan dengan itu kepala bidang Kedaruratan dan logistik BPBD kabupaten Jeneponto, Syam Jaya saat ditemui Ti m Media di ruang kerjanya pada Selasa 22/11/2022 mengatakan terkait dengan bantuan tersebut, pihaknya menganggap itu sudah sesuai dengan standar opersional pelaksanaan ( SOP ).
"Terkait dengan bantuan tersebut saya memang yang membidangi walaupun ditunjuk selaku PPTK beberapa hari yang lalu setelah PPTK sebelumnya mengundurkan diri pada tanggal 3 bulan ini, namun terkait dengan alasan pengunduran dirinya itu bukan ranah saya untuk menjawab", ujar Syam jaya.
Dari 5 kelompok ternak yang mendapatkan bantuan tersebut, itu sudah diterima semua kelompok dan ketika ada yang dianggap sakit, patah apalagi mati itu digaransi 1 setelah diterima akan diganti oleh pihak penyedia, namun dia belum tahu persis apa nama CV dan siapa direkturnya selaku penyedia karena katanya
belum dikasih sama PPTK lama. tutup Syam Jaya. (Tim/Basri Tola)