Haji Uma Kawal Progres Pengadaan Tanah Proyek Irigasi Lhok Guci, Capai 81 Persen

MetroNusantaraNews.com, Aceh Barat – Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau akrab disapa Haji Uma, kembali menunjukkan komitmennya dalam mengawal pembangunan infrastruktur di daerah. Pada Minggu (3/8/2025), Haji Uma turun langsung ke Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, untuk meninjau perkembangan pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional (PSN) Irigasi Lhok Guci.
Dalam kunjungan tersebut, Haji Uma didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Dr. Kurdi, dan Kepala Dinas Pertanahan Aceh Barat, Darwis. Mereka bersama-sama meninjau lokasi untuk memastikan proses pengadaan tanah berjalan sesuai rencana.
Menurut Haji Uma, progres pengadaan tanah untuk proyek ini telah mencapai sekitar 81 persen. Namun, masih terdapat sejumlah kendala administratif yang perlu segera ditangani agar pembangunan irigasi dapat berjalan lancar.
“Alhamdulillah, proses pengadaan tanah sudah mencapai 81 persen. Persoalan harga tanah sudah selesai, tidak ada masalah antara masyarakat dan pemerintah. Tantangan kita saat ini lebih pada penyelesaian administratif dan pencairan anggaran dari pusat. Saya akan terus mengawal agar hal ini tidak menghambat penyelesaian proyek yang manfaatnya sangat besar bagi masyarakat Aceh Barat,” ujar Haji Uma.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan Aceh Barat, Darwis, menegaskan bahwa proses pengadaan tanah sejauh ini berjalan sesuai prosedur.
“Hampir seluruh bidang tanah telah dilakukan pengukuran dan sebagian besar siap untuk proses pembayaran. Namun, karena masa berlaku Penetapan Lokasi (Penlok) akan berakhir pada September 2025, maka pembaharuan Penlok perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum proses pembayaran dapat dilanjutkan,” jelasnya.
Darwis juga menyampaikan bahwa hingga saat ini masih terdapat sekitar 300 hingga 400 bidang tanah yang menunggu penyelesaian pembayaran.
Di sisi lain, Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Dr. Kurdi, menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) I dan instansi terkait lainnya untuk mempercepat proses.
“Pemerintah pusat melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sudah menyiapkan anggaran lebih dari Rp43 miliar. Dana ini diperkirakan mencukupi untuk menyelesaikan sisa pengadaan tanah. Kami berharap pembaharuan Penlok dapat segera tuntas sehingga tidak ada hambatan dalam pelaksanaan pembangunan fisik ke depan,” ungkap Dr. Kurdi.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Kurdi juga menyampaikan apresiasi mewakili Pemerintah Kabupaten Aceh Barat kepada Haji Uma yang telah turun langsung memantau progres proyek strategis tersebut.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Haji Uma yang telah hadir langsung meninjau kondisi di lapangan dan memberikan dukungan. Kehadiran beliau sangat berarti dalam memastikan percepatan penyelesaian pengadaan tanah dan pembangunan proyek ini,” ucapnya.
Proyek Irigasi Lhok Guci sendiri mencakup area seluas 269 hektare dan digadang-gadang menjadi penopang utama produktivitas pertanian di Aceh Barat. Kehadirannya diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan para petani.
Haji Uma menegaskan, dirinya akan terus mendorong Kementerian PUPR dan instansi terkait di tingkat pusat agar proses pencairan anggaran dan penyelesaian administratif tidak mengalami keterlambatan.
“Kita ingin memastikan proyek strategis ini tidak terhambat hanya karena persoalan administratif. Dengan kerja sama yang baik, insya Allah Irigasi Lhok Guci dapat segera dirampungkan dan memberi manfaat nyata bagi petani,” pungkasnya.
Dengan adanya pengawalan langsung dari Haji Uma dan dukungan dari dinas terkait, masyarakat Aceh Barat berharap Proyek Irigasi Lhok Guci dapat segera tuntas dan menjadi tonggak penting bagi peningkatan ekonomi daerah.(FAHRID)