ANTISIPASI BENCANA LONGSOR PEMKAB GARUT GELAR APEL SIAGA BENCANA
Garut, Metronusantaranews - Tiga pendaki gunung Mandalawangi yang berasal dari luar Kota Garut dinyatakan hilang tersesat di puncak gunung, sementara itu diketahui gunung tersebut dalam kondisi tanah longsor. Untungnya para pendaki gunung dapat ditemukan oleh tim penyelamat dan relawan bencana alam, diketahui kondisi para pendaki gunung itu tidak sadarkan diri (pingsan) dan terlihat luka-luka di bagian kepala dan kaki, dengan sigapnya relawan bencana alam akhirnya ketiga orang tersebut dapat dievakuasi dan terselamatkan.
Narasi tersebut merupakan simulasi teknik evakuasi korban bencana tanah longsor yang digelar dalam apel peringatan kesiagaan bencana di Kabupaten Garut di Basecamp Pendakian Gunung Mandalawangi Desa Mandalasari Kecamatan Kadungora, Kamis (4/5/2023).
Acara tersebut diikuti oleh 150 peserta apel yang terdiri dari BPBD, FRB, FORKOPIMCAM, Kepala Desa se-kecamatan kadungora, Ketua RW se-Mandalasari dan Para Kader ibu-ibu PKK.
Menurut Satria Budi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, bahwa Kabupaten Garut adalah daerah Hidrometeologis yang merupakan wilayah rawan bencana, kejadian bencana yang mungkin terjadi di Kabupaten Garut sangatlah beragam baik jenis dan skalanya yang meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang, dan tsunami. Pada tahun 2022 garut sudah mengalami bencana sebanyak 538 kejadian dengan skala besar, sedang dan kecil, lanjut budi.
Bencana alam merupakan suatu kejadian yang tidak pernah kita ketahui kapan akan terjadi, kita semua harus dapat melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana alam sehingga dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana alam. Bencana alam bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, tapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama baik TNI, POLRI, Elemen Masyarakat lainnya, Sambungnya.
Satria Budi berharap kepada seluruh komponen masyarakat baik jajaran pemerintah Daerah, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, TNI dan Polri, relawan, warga masyarakat, dunia usaha maupun media masa agar selalu bersinergi dan berkoordinasi meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan terhadap potensi ancaman bencana banjir, tanah longsor, angin kencang dan bencana alam lain, pungkasnya.
(Agus Suhana)